BUSINESS
Manisnya Usaha Kopi Rumahan Selama Masa Pandemi
Usaha rumahan selama masa pandemi COVID-19 ibarat jamur di musim hujan, banyak sekali bermunculan menjalani berbagai usaha terutama sektor makanan atau minuman.
Inez Maria salah satunya. Wanita berumur 26 tahun ini mengembangkan produk kopi dengan brand "Baby It's Cold Brew" dengan teknik seduh cold brew.
Nantinya kopi yang ia pasarkan akan berbentuk kemasan botol dan cup seharga Rp18 ribu hingga Rp90 ribu untuk botol ukuran 1 liter berbagai varian rasa.
Kopi yang dijual Baby It's Cold Brew terdiri dari beberapa vairan di antaranya aren, pandan, banana latte, watermelon late, karamel, dan kopi hitam biasa.
Usaha yang sudah dimulai sejak 3 tahun silam
Bersama sang suami, Inez memulai usaha dengan modal awal sekitar Rp10 juta. Ia memang sudah menyukai kopi, sehingga tercetus ide usaha membuka brand kopi rumahan.
“Mulainya itu dari Maret 2017 cuman sempat vakum 1 tahun Terus lanjut lagi di 2018 akhir. Karena kebetulan aku sama suami peminum kopi,"
"Kita berdua sama-sama part time di coffee shop terus jadi punya inspirasi bikin usaha sendiri usaha kopi,” kata Inez kepada, seperti yang dikutip dari liputan6.com, Minggu (4/10/2020).
Kendala yang dihadapi dalam membuka usaha kopi rumahan
Inez pernah memasok produk kopinya ke supermarket. Namun tak bertahan lama karena ada kendala terkait pengiriman sehingga terpaksa usahanya harus berhenti.
Ditambah lagi karena kopi yang sudah diseduh hanya bertahan selama 12 jam, ia terpaksa men-stop pengiriman ke pelanggan yang berada di kota Bali dan Yogyakarta.
Di akhir tahun 2018, usahanya kembali berjalan dengan bantuan sang adik. Saat itu juga, ia sudah menjual produknya melalui online sehingga pelanggan bisa memesan melalui GrabFood atau GoFood.
“Pengiriman yang jauh itu kita pakai ekspedisi yang cepat, sempet ada kendala jadi sekarang tidak begitu fokus lagi jualan keluar kota. Kita ngandelin jualan area Jabodetabek saja,” ujarnya.
Usaha rumahan selama pandemi yang meraup untung menjanjikan!
Meskipun modalnya tak sebesar seperti membuka cafe, tapi dirinya mampu meraup penghasilan Rp7-8 juta per-bulan. Apalagi di masa pandemi COVID-19, kenaikan omzet pun dirasakan oleh Inez.
Ia mengatakan, pandemi COVID-19 membuat omzet-nya naik menjadi Rp9-10 juta per bulan dikarenakan selama PSBB banyak para pelanggan memesan lewat online.
Baca Juga: Cara Sukses UMKM Hadapi Pandemi Corona
Startegi yang diterapkan Inez untuk menaikkan produknya semakin dikenal masyarakat adalah dengan cara melakukan promosi di marketplace agar semakin banyak orang yang mengenal kopi buatannya.
“Sebenarnya naik jadi RP 9-10 juta per bulan, terus selama pandemi ini fokus jualan hampers gitu jualan kado lumayan omsetnya sampai Rp 21 juta sebulan,” ujarnya.