TECH
Mantan Engineer Microsoft Ketahuan Mencuri, Ini Hukumannya
Pengadilan federal di Seattle, Washington, Amerika Serikat (AS) menjatuhi hukuman sembilan tahun penjara kepada seorang mantan Engineer Microsoft karena mencuri dari Microsoft hingga jutaan dolar.
Pria bernama Volodymyr Kvashuk (26) mengumpulkan 18 penjahat federal terkait untuk menjalankan rencananya menipu Microsoft senilai lebih dari USD 10 juta (sekitar Rp 140 miliar).
Pria bernama Volodymyr Kvashuk (26) mengumpulkan 18 penjahat federal terkait untuk menjalankan rencananya menipu Microsoft senilai lebih dari USD 10 juta (sekitar Rp 140 miliar).
Akibar perbuatannya tersebut, Departemen Kehakiman AS tak hanya menjatuhkan hukuman penjara tetapi juga memerintahkannya membayar lebih dari USD 8 juta sebagai ganti rugi.
Dakwaan kepada Volodymyr Kvashuk
Kvashuk merupakan warga negara Ukraina yang tinggal di Renton, Washington. Ia memulai karirnya sebagai kontraktor dan kemudian bekerja sebagai karyawan di Microsoft sejak 2016.
Pada bulan Februari, pengadilan mendakwanya atas kasus penipuan, pencucian uang, pencurian identitas, penipuan perangkat keras, penipuan surat dan mengajukan pajak palsu.
Bagaimana caranya ia mencuri?
Dikutip dari kronologi detik.com, Kvashuk bertugas di kantor Mircosoft untuk menguji platform penjualan ritel online.
Namun, ia memanfaatkan akses tersebut untuk mencuri nilai mata uang yang disimpan, seperti gift card digital.
Lalu, ia menjualnya secara online, dan hasilnya digunakan untuk membeli rumah di tepi danau senilai USD 1,6 juta dan Tesla seharga USD 160 ribu.
Mendapatkan celah mencuri, Kvashuk makin asyik
Awalnya, dia mulai mencuri jumlah yang lebih kecil senilai total USD 12 ribu menggunakan rekeningnya sendiri.
Namun kemudian, dia menjadi semakin rakus untuk mencuri lebih banyak dengan mulai menggunakan akun email percobaan yang ditautkan ke sesama karyawan.
Dia menutupi jejaknya dengan menggunakan layanan mixing Bitcoin yang menyembunyikan sumber dana yang berakhir di rekening banknya.
Selama tujuh bulan, sekitar USD 2,8 juta Bitcoin ditransfer ke bank dan rekening investasinya. Ia lantas mengajukan formulir pengembalian pajak palsu dan mengatakan bahwa Bitcoin itu adalah hadiah.