Paradoks dalam Penerapan Sin Tax

Sin tax (pajak khusus bagi industri/barang tertentu) sering dianggap sebagai alat kebijakan untuk mengurangi perilaku tidak sehat seperti penggunaan tembakau dan konsumsi alkohol berlebihan. Sin tax jika ditilik dari asal usul kata yaitu “sin” yang berarti dosa dan “tax” yang berarti pajak. Barang-barang yang dimaksud adalah rokok, minuman keras, minuman tinggi gula dan perjudian. Berdasarkan penelitian, sin tax umumnya efektif dalam mengurangi pembelian dan konsumsi produk yang ditargetkan.  Sin tax juga berpengaruh untuk menutupi biaya kekurangan pendapatan negara.

Kendati terlihat sebagai sebuah pajak yang membawa efek positif, nyatanya sin tax masih mendapati beberapa polemik. Misalnya, walaupun rokok sudah dikenai pajak, tetapi tetap saja masih banyak orang yang membeli rokok setiap harinya. Selain itu, sin tax mempunyai sifat regresif. Maksud dari regresif tersebut adalah kebijakan pajak yang ada akan lebih membebani masyarakat yang berpenghasilan rendah. Alasan sin tax memiliki sifat regresif adalah masyarakat yang berpenghasilan rendah cenderung lebih sering mengonsumsi produk atau barang yang dikenakan sin tax.

Sebagai contoh yaitu rokok, konsumsi rokok berkorelasi positif dengan tingkat stres dan tekanan batin (Metcalfe et al, 2003). Ada dua faktor yang menyebabkan masyarakat berpendapatan rendah memiliki tingkat tekanan batin yang tinggi. Faktor tersebut ialah akibat lingkungan sekitar serta keterbatasan akibat kemiskinan. Beban pikiran tersebut mengakibatkan orang berpenghasilan rendah makin menderita. Cara yang mereka tempuh untuk mengurangi beban pikiran tersebut adalah mengonsumsi barang-barang seperti rokok, dsb. Konsumsi yang banyak dan sering itu akan mengakibatkan tingkat pajak yang dikenakan terhadap mereka menjadi relatif tinggi dibanding pendapatan mereka. Kendati merugikan masyarakat kecil, konsumsi barang-barang dosa harus tetap diatur sebab barang-barang tersebut memberikan efek negatif bagi si pengguna maupun orang yang ada di sekelilingnya. Contohnya, karena konsumsi berlebihan si pengguna bisa terkena penyakit. Sementara itu, orang yang ada di sekitar pengguna akan  ikut terpapar penyakit seperti kanker paru, dsb.



Sumber: 
Nama Pengarang: David G. Kenchington, Thomas D. Shohfi, Jared D. Smith, Roger M. White 
Judul Artikel: Do sin tax hikes spur cheating in interpersonal exchange?
Tahun Artikel: 2021
Publisher: Accounting, Organizations, and Society