NEWS

Wellcode.io & Asosiasi Perusahaan Perdagangan Barang, Distributor, Keagenan, dan Industri (ARDIN) dan Pengembangan Teknologi untuk UMKM Kabupaten Bandung Barat

Wellcode.IO team | 25 MAR 2019

Bandung Barat, 23 Maret 2019 - M. Fahrizal S. (CEO Wellcode.io), Ilham R. Purba. (VP Strategic Alliance Wellcode.io), Reza Ariezta (VP PR & HR wellcode.io), beberapa pendiri perusahaan pemula Indonesia digital (Indonesia Digital Startup) dan Abdul Rohman N. (Ketua Umum ARDIN Kabupaten Bandung Barat) berdiskusi terkait pengembangan sektor bisnis UMKM di Kabupaten Bandung Barat.

Saat ini di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terdapat kurang lebih sekitar 40,000 pelaku UMKM yang aktif menjalankan usaha. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 15,000 pelaku UMKM yang baru terdaftar dalam pendataan secara resmi. Pelaku UMKM di KBB umum nya bergerak di bidang usaha seperti makanan ringan, produk olahan, kerajinan tangan, dll. Saat ini para pelaku UMKM di KBB dalam mengembangkan usaha nya masih terkendala beberapa hal antara lain akses terhadap permodalan dan pemasaran produk-produk nya.

Dalam kesempatan diskusi tersebut, disebutkan bahwa diperlukan kerja sama dengan para pengusaha pasar modern agar para pelaku UMKM di KBB terangsang untuk terus mengembangkan produk nya sampai di tingkat internasional. Selain itu pelaku UMKM KBB juga disebutkan harus mampu menciptakan produk yang inovatif, berbeda, dan berkemas menarik, agar menarik konsumen untuk membeli produk nya.  

Kendala Utama UMKM di Kabupaten Bandung Barat dalam mengembangkan produk nya

Dalam diskusi pengembangan UMKM tersebut, disebutkan bahwa kendala utama dalam pengembangan UMKM di KBB salah satu nya adalah (i) kualitas sumber daya manusia yang masih rendah. Hal tersebut terjadi karena minim nya pengetahuan dan kompetensi wirausaha di kalangan UMKM KBB. Hal in berdampak secara signifikan pada tingkat produktivitas tenaga kerja dan kemampuan manajemen usaha serta tata tertib pencatatan/pembukuan usaha. (ii) Selain itu disebutkan juga sebagian besar UMKM KBB belum memiliki legalitas badan hukum yang jelas sesuai dengan aturan hukum. (iii) Permasalahan ketiga adalah kurang nya inovasi produk, karena UMKM di KBB masih kurang menguasai teknologi, manajemen, informasi, dan pasar. (iv) Permasalahan keempat adalah nya kurang nya akses para pelaku UMKM KBB terhadap modal dan pendanaan. (v) Masalah kelima adalah terkait kurang nya tenaga pendamping di lapangan yang menyebabkan banyak nya UMKM yang belum tersentuh layanan konsultasi dan pendampingan.

Diperlukan pengembangan kemitraan antar pelaku UMKM dan pelaku usaha modern untuk meningkatkan transfer teknologi

Beberapa upaya dapat dilakukan dalam pengembangan UMKM di KBB seperti pengembangan kemitraan. Pengembangan kemitraan tersebut dapat berupa kemitraan yang saling membantu antar sesama UMKM, atau antar UMKM dengan pengusaha besar dalam dan luar negeri. Hal tersebut dapat memberikan dampak perluasan akses modal dan pasar. Selain itu pengembangan kemitraan tersebut juga dapat berdampak adanya transfer ilmu dalam manajemen dan administrasi usaha, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi produk-produk yang diciptakan oleh UMKM. Transfer teknologi antar pelaku usaha modern dan UMKM juga dapat terjadi apabila pelaku UMKM dapat bermitra dengan beberapa pelaku usaha modern yang mengembangkan teknologi seperti perdagangan maupun administrasi.

Produk inovatif Wellcode.io bagi tata kelola administrasi, pemberian kredit, dan E-Commerce pelaku UMKM

Dalam kesempatan kali itu M. Fahrizal (CEO Wellcode.io) juga berbicara mengenai produk inovasi teknologi yang sedang dikembangkan oleh Wellcode.io, yang nanti nya diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM dalam meningkatkan kapasitas usaha nya. Apalagi menurut M Fahrizal Produk inovasi tersebut dapat sangat bermanfaat terhadap tata kelola administrasi pencatatan/pembukuan pelaku UMKM dengan harga yang sangat terjangkau. Selain produk inovasi di bidang tata kelola administrasi, Wellcode.io juga berjanji akan menyediakan E-Commerce kepada pelaku UMKM KBB, untuk memperluas akses pasar pelaku UMKM. Di masa depan dalam pengembangan produk inovatif nya, Wellcode.io juga berupaya memberikan fitur analisis kapasitas kemampuan keuangan (machine learning) kepada para pelaku UMKM. Sehingga analisis tersebut dapat menjadi salah satu pertimbangan bagi institusi keuangan dalam memberikan kredit usaha pengembangan UMKM.

Ilham R. Purba (VP Strategic Alliance Wellcode.io) dan Reza Ariezta (VP PR & HR wellcode.io) mengatakan bahwa, team Wellcode.io saat ini sudah melakukan pendekatan ke berbagai kalangan pengusaha modern berbasis teknologi seperti E-Commerce dan Financial Technology. Nanti nya pendekatan tersebut akan diharapkan memberikan akses permodalan dan pasar yang lebih luas kepada pelaku UMKM khusus nya di KBB. Sesuai visi dan misi nya Wellcode.io berjanji untuk selalu mendampingi pemberdayaan edukasi SDM UMKM untuk mengenalkan teknologi yang ramah dan terjangkau bagi para pelaku UMKM. Sehingga dapat membantu pelaku UMKM di KBB untuk memiliki daya saing di tingkat nasional dan internasional.  


Wellcode.io Team

Leading high-tech Indonesia Startup Digital - which serves the community with revolutionary products, system development, and information technology infrastructure

You may also like

TAX

PPN atas Pembelian Agunan : Apa, Bagaimana, dan Dampaknya terhadap Wajib Pajak?

Taxsam.co Team | 29 SEP 2023

TAX

Terima Fasilitas Kesehatan dari Kantor Kena Pajak Nggak, Ya?

Taxsam.co Team | 22 SEP 2023

TAX

Pajak Judi Online di Indonesia? Mungkin Nggak, Sih?

Taxsam.co Team | 22 SEP 2023