Pada Maret 2021, Twitter akan menonaktifkan aplikasi livestreaming Periscope. Tapi, Twitter akan menawarkan pilihan livestream lewat fitur Twitter Live yang sudah terintegrasi di aplikasinya.

Dikutip The Verge, Kamis (17/12/2020) dari sebuah blog post di medium, pihak Periscope mengatakan keputusan ini diambil karena jumlah pengguna yang terus menurun dan biaya operasional yang tinggi. 

"Selama dua tahun terakhir, kami melihat penggunaan yang menurun dan tahu bahwa biaya untuk mendukung aplikasi hanya akan terus bertambah seiring waktu," tulis tim Periscope.

Sehingga jika ada pengguna yang melakukan pendaftaran akun baru, mereka tidak akan lagi menerima. Keputusan tersebut sejak rilis yang diinformasikan pada Rabu (16/12/2020).

Selayaknya aplikasi yang mau gulung tikar, pengguna Periscope diberikan kesempatan untuk mengunduh arsip video dan data mereka sebelum aplikasi ini benar-benar hilang dari peredaran.

Pengguna juga akan diberikan kesempatan untuk menjadi 'Super Broadcasters' (istilah yang digunakan Periscope untuk pengguna terpilih yang mencairkan tip, yang mereka terima, dari followers).

Terkait hal tersebut, pengguna akan diberikan waktu sampai 30 April 2021 untuk mencairkan tip mereka.

Twitter Live, yang sudah terintegrasi dengan layanan Twitter, punya fungsi yang serupa dengan Periscope. Kemampuan inti Periscope pun sudah dipindahkan ke Twitter Live.

Sebagai informasi, Twitter pertama kali membeli Periscope pada tahun 2015 untuk bersaing dengan layanan livestreaming lainnya seperti Meerkat dan Facebook Live.

Tapi popularitasnya mulai merosot sejak munculnya layanan lain yang lebih besar seperti Twitch.