Bagaimana Tata Cara Penghapusan Piutang Pajak?

Dasar Hukum
Pasal 24 UU No.6/1983 diubah terakhir dengan UU No. 11/2020 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP)
Tata cara penghapusan piutang pajak dan penetapan besarnya penghapusan diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

Diskusi
Menteri Keuangan mengatur tata cara penghapusan dan menentukan besarnya jumlah piutang pajak yang tidak dapat ditagih lagi, antara lain karena Wajib Pajak telah meninggal dunia dan tidak mempunyai harta warisan atau kekayaan, Wajib Pajak badan yang telah selesai proses pailitnya, atau Wajib Pajak yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai subjek pajak dan hak untuk melakukan penagihan pajak telah daluwarsa. Melalui cara ini dapat diperkirakan secara efektif besarnya saldo piutang pajak yang akan dapat ditagih atau dicairkan. 

Studi Kasus:
  • Saya akan membuka usaha toko kelontong di pasar yang direncanakan akan buka dan mulai beroperasi bulan depan, namun sejak hari kemarin sudah terjadi beberapa kali pembelian, apakah transaksi tersebut termasuk ke dalam yang dihitung sebagai pajak yang harus saya bayar?
Jawaban: Ya, sebab pada dasarnya pajak dianggap terutang pada saat timbulnya objek pajak yang menyebabkan dapat dikenakannya pajak.
  • Perusahaan saya sudah berjalan selama 4 bulan dan atas gaji yang dibayarkan pada karyawan perusahaan saya telah dilakukan pemotongan untuk pembayaran pajaknya, kapankah saya harus melaporkan dan membayar pajak tersebut?
Jawaban: Pelaporan jumlah penghasilan dan penyetoran pajak dari hasil pemotongan dilakukan pada akhir masa pajak yang ditentukan dan/atau menyesuaikan ketentuan dalam peraturan perundangan-undangan perpajakan.
  • Saya adalah karyawan dari sebuah perusahaan dan gaji saya sudah dipotong untuk pembayaran pajak penghasilannya, apakah saya masih harus membayarkan lagi pajaknya?
Jawaban: Apabila Wajib Pajak sudah dipotong penghasilannya, maka tidak perlu lagi melakukan pembayaran dengan catatan Wajib Pajak dapat menunjukkan bukti potong, dan Wajib Pajak tetap wajib melaporkan penghasilannya di akhir tahun pajak.
  • Perusahaan saya memasok bahan-bahan yang biasa dibutuhkan dalam produksi pabrik. Atas transaksi pembelian bahan yang dilakukan, saya sudah mengenakan pajak pertambahan nilainya, kapan saya harus melaporkan dan menyetorkan pungutan pajak tersebut?
Jawaban: Pelaporan jumlah penghasilan dan penyetoran pajak dari hasil pemungutan atas pajak pertambahan nilai dilakukan pada akhir masa pajak yang ditentukan dan/atau menyesuaikan ketentuan dalam peraturan perundangan-undangan perpajakan
  • Saya berprofesi sebagai penyanyi dan jumlah akumulasi penghasilan saya dalam satu tahun mencapai Rp. 60.000.000, kapankah saya harus membayar pajak?
Jawaban: pelaporan dan penyetoran pajak penghasilan dilakukan pada akhir tahun pajak.

Kata kunci : pelaporan, penyetoran, ketentuan pembayaran pajak, KUP, ketentuan umum dan tata cara perpajakan.