Belanja Aplikasi Tahun 2020 Tembus Rp 1.391 triliun

Berbeda dengan industri lain yang mengalami kelesuan karena COVID-19, sektor industri mobile app malahan meraup keuntungan tinggi.

Betapa tidak, sepanjang tahun 2020, belanja aplikasi di smartphone tembus mencapai USD 100 miliar atau Rp 1.391 triliun. 

Data ini didapat dari laporan terbaru Sensor Tower. Angka yang dihasilkan merupakan penggabungan dua aplikasi raksasa, Apple App Store dan Google Play Store.

Meningkat dibanding tahun 2019


App Store dan Google Play Store.jpg 27.5 KB


Menurut data Sensor Tower, jumlah belanja aplikasi tahun 2020 melonjak dibandingkan tahun 2019 sebesar USD 83,5 miliar. 

Tren peningkatan belanja aplikasi yang begitu drastis ini disebabkan oleh musim liburan hari Natal. Konsumen di dunia menghabiskan USD 407,6 juta di App Store dan Play Store.

Jika tahun lalu, hanya tembus USD 303 juta. Sehingga demikian antara tahun 2019 dan 2020, terjadi peningkatan 34,5%.

Menariknya, pembelian game mendominasi pembelanjaan aplikasi selama musim liburan. Tercatat, jumlhanya diperkirakan mencapai USD 295,6 juta, naik 27% dari tahun lalu USD 232,4 juta.

TikTok laku keras dan game buatan Tencent paling banyak dicari di dunia!


TikTok.jpg 43.3 KB


Adalah Honor of Kings, game buatan Tencent yang mendapat perhatian dunia dengan pengeluaran konsumen tertinggi sebesar USD 10,7 juta. 

Sementara itu, dari segi aplikasi media sosial, TikTok ada di urutan tertas dengan penghasilan USD 4,7 juta secara global.

Baca Juga: Zoom Gratiskan Layanan di Malam Tahun Baru

Bila diklasifikasi sistem operasi, App Store paling berkontribusi paling besar dengan total pendapatan USD 287,6 juta. Sementara Play Store sebesar USD 129 juta.