Intern Wellcode.io - Cerita di Balik Clean Code
Jadi software engineer bukan berarti gabisa sukses berbisnis loh, join dulu ke pinterusaha.ai
Ada dua alasan mengenai tulisan ini. Pertama, Anda seorang programmer.
Kedua, anda mau untuk menjadi programmer yang lebih baik. Kami
membutuhkan programmer yang lebih baik.
Akan ada sebuah kode, kita akan tahu cara menulis kode yang baik (clean
code) dan akan tahu mengubah kode yang buruk (bad code) menjadi kode yang
baik. Jika anda sebuah programer anda pasti mempunyai pengalaman dalam
membuat kode yang salah hal tersebut akan membuat kode menjadi buruk,
tentu saja hal ini akan menghambat perusahaan. Kami membuat kode yang baik
supaya terhindar dari sikap yang tidak profesional.
Grady Booch, penulis Object “Kode bersih itu sederhana dan langsung.
Kode bersih berbunyi seperti prosa yang ditulis dengan baik. Kode bersih tidak
pernah mengaburkan niat desainer tetapi lebih penuh abstraksi renyah dan garis
langsung kontrol”. " Dave Thomas, pendiri OTI juga mengatakan bahwa kode
bersih memudahkan orang lain untuk meningkatkannya. Ini mungkin tampak
jelas, tetapi tidak bisa terlalu ditekankan. Lagi pula, ada perbedaan antara kode
yang mudah dibaca dan kode yang mudah diubah. Dalam buku clean code
Robert C. Martin Series anda akan menemukan referensi sporadis untuk berbagai
prinsip desain. Ini termasuk Prinsip Tanggung Jawab Tunggal (SRP), Prinsip
Tertutup Terbuka (OCP), dan antara lain Prinsip Ketergantungan Pembalikan (DIP).
Prinsip-prinsip ini dijelaskan secara mendalam pada PPP.
Setelah memahami sebuah kode ada pula pemahaman dalam membuat
sebuah nama (Meaningful Name) adalah hal yang penting. Nama selalu ada di
dalam software seperti variable, fungsi, argument, kelas-kelas dan paket-paket.
Memberikan penamaan pada variable, fungsi dan kelas harus sesuai dengan
alasan penggunaan, cara bekerja dan bagaimana fungsinya. Contoh:
int elapsedTimeInDays;
Menghindari kesalahan informasi artinya programmer harus menghindari kata2
yang memiliki makna yang beraneka ragam dari makna yang kita maksudkan.
Contohnya, hp, aix, dan sco akan menjadi variable yang buruk, karena nama
tersebut termasuk Unix platforms atau beragam. Walaupun kode hypotenuse dan
hp termasuk singkatan yang baik, tetapi bisa jadi salah informasi. Maka dari itu
programmer harus lebih waspada dalam menggunakan nama-nama yang
beraneka ragam dalam jalur kecil. Misalnya konstanta,tentu saja terlihat
keseluruhan mirip konstanta 1 dan 0.
Int a = l;
If ( 0 == l )
A = 01;
Else
L = 01;
Pembaca mungkin berpikir ini penemuan, maka dari itu disarankan
menggunakan huruf yang berbeda jadi perbedaannya bisa lebih jelas, sebuah
solusi yang harus diwariskan kepada semua pengembang masa depan sebagai
tradisi lisan atau dalam dokumen tertulis.
Terkadang programmer membuat perbedaan yang berarti untuk diri
mereka sendiri ketika mereka menulis kode semata-mata untuk memuaskan
compiler atau interpreter, Contohnya menggunakan nama yang sama tetapi
mengacu pada duahal yang berbeda. Selain itu programmer juga diarahkan
untuk membuat sebuah nama yang mudah diucapkan, dicari, tidak berganda,
sesuai konsep, adanya pemetaan sehingga menjadi nama yang baik.
Seorang programmer juga wajib memahami sebuah fungsi
(function),menulis dan menghindari komentar buruk (bad comments), membuat
sebuah aturan sederhana dalam memformat, serta implementasi objek dan
stuktur data. Ada sebuah kode prosedural (strruktur data) cara membuat dan
menambahkan fungsinya tidak perlu mengubah struktur data yang ada. Kode OO
mudah untuk menambahkan fungsi baru.
Wellcode.io Team
Leading high-tech Indonesia Startup Digital - which serves the community with revolutionary products, system development, and information technology infrastructure