Microsoft Menawarkan Sistem Operasi Windows Berbasis Cloud


Rabu (14/07), Microsoft mengatakan akan menawarkan sistem operasi Windowsnya sebagai layanan berbasis cloud.

Tujuan Microsoft agar mempermudah akses aplikasi bisnis yang membutuhkan Windows dari perangkat yang lebih luas.

Sebagai layanan yang akan dipanggil, Windows segera meluncurkan  pada 02 Agustus dan akan bekerja seperti membeli PC Windows baru. Dengan banyaknya daya komputasi, memori, dan penyimpanan yang mereka inginkan untuk mesin baru.

Namun, sambil menunggu mesin fisik tiba, pengguna dapat mengakses sistem operasi Cloud melalui PC yang ada atau Mac, iPhone, smartphone Android dan Chromebook asalkan memiliki browser dengan HTML 5, standar internet yang sering digunakan.

Cloud dibuat sebagai tanggapan atas umpan balik dari klien yang menginginkan pengguna memiliki akses PC yang lebih cepat dan lebih mudah.

“Kami mendefinisikan peralihan ke pekerjaan hibrid sebagai fleksibilitas dalam bagaimana, kapan, dan di mana Anda bekerja. Itu benar-benar pola yang akan kami lihat perkembangannya di seluruh dunia saat orang-orang mulai bereksperimen” kata Jared Sparta Ro, wakil presiden perusahaan.

Windows Hibrid adalah kombinasi kecanggihan Windows 365 dan keamanan cloud dengan fleksibilitas serta kemudahan PC untuk membantu tim menjadi lebih tangkas dan produktif. 

“Dari sudut pandang kami, kesederhanaan Windows 365 sungguh luar biasa. Ada banyak hal positif dalam manajemen dan keamanannya. Sebagai tim, kami dapat mengelola perangkat jauh lebih mudah karena kami mengetahui lokasinya dan dari mana perangkat tersambung” ucap Martin Joy, pemerintah Nunavut

Layanan ini mirip dengan desktop virtual dan jarak jauh yang telah ada selama beberapa dekade tetapi membutuhkan departemen IT yang canggih untuk menyiapkan dan mengelolanya.

Biaya produksi ini juga belum dapat diprediksi karena didasarkan seberapa banyak dekstop yang digunakan.

Microsoft berharap dengan adanya teknologi Windows 365 akan cukup mudah untuk diperkenalkan oleh pemilik usaha kecil tanpa adanya departemen IT yang besar.

“Ini adalah langkah untuk membantu Microsoft mempertahankan pangsa pasar dominannya dalam menghadapi persaingan yang kuat dari sistem operasi dari Apple dan Google” ujar Andrew Hewitt, analis di Forrester Research.