Desain Hidupmu

Desain, yang adalah metode sekaligus mindset, tidak selalu berbicara soal membangun rupa yang enak dilihat. Desain pada dasarnya adalah salah satu dari sekian banyak cara memecahkan permasalahan. Sedangkan hidup tampaknya adalah serangkaian permasalahan-permasalahan yang menuntut untuk dipecahkan. Memahami desain membantu kita menyambut kebaruan, permasalahan yang belum pernah dijawab siapapun, yang uniknya selalu menemukan cara untuk hadir dalam keseharian kita. 

Hari ini, banyak orang yang mengalami kebuntuan dalam memecahkan permasalahan mereka, salah satu penyebabnya adalah ketidakterbiasaan kita dalam reframing masalah yang sedang dihadapi. Reframing membantu kita melihat inti dari suatu permasalahan, dan memastikan solusi yang diterapkan adalah yang paling efektif untuk permasalahan tersebut. Dalam masyarakat kita, ada 3 paradigma yang seringkali menjadi hambatan bagi kita untuk dapat menikmati hidup. Paradigma pertama adalah bahwa langkah dalam hidup harus berangkat dari passion. Mereka yang belum menemukan passion di usia tertentu dianggap berkemungkinan besar untuk gagal. Namun demikian, tidak ada orang yang hanya nmemiliki satu passion, dan karenanya paradigm tersebut hanya akan semakin membingungkan kita dalam mengambil langkah. Nyatanya, dimanapun kita berdiri hari ini adalah titik yang ideal untuk mengambil langkah apapun. Paradigm kedua adalah bahwa ada kata terlambat untuk pencapaian tertentu dalam hidup. Pertanyaannya, kita terlambat untuk apa? Hari ini kebanyakan orang sudah lebih cair dalam menjalani hidup dan menentukan capaian hidupnya. Paradigm ketiga adalah bahwa bahwa kita harus memaksimalkan versi terbaik dari diri kita. Namun demikian, seperti para digma pertama, tak pernah hanya ada satu versi terbaik dari diri kita. Membiarkan diri ini bertualang dalam proses alih-alih memilih satu tujuan tertentu, sebagaimana kenyataan bahwa hidup ini adalah petualangan tak berujung.

Berbekal kemampuan reframing, kita bisa mulai mendesain hidup kita dengan mengoneksikan 3 identitas diri: siapa kita, apa yang kita percayai, dan apa yang kita lakukan. Kehidupan yang lebih bermakna akan kita temukan setelah 3 identitas tadi saling terhubung. Setelah itu, kita akan bisa melihat permasalahan konsekuensial yang menghalangi kita dari menikmati hidup. Pelajari apakah kita bisa mereframe permasalahan tersebut, atau hindari dan ambil opsi lain? Dalam hal ini, kita perlu menghujani pikiran kita dengan pilihan-pilihan masa depan yang mungkin terjadi. Dari sana kita bisa memilah pilihan yang paling ideal untuk kita jalani, dan saatnya mengatakan “selamat menikmati hidup”.