NEWS
Ini Kata Erick Thohir soal Larangan Ekspor Batu Bara
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menggelar rapat pada Senin malam (3/1) dengan Menteri ESDM, Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Kejaksaan Agung, dan BPKP soal seretnya pasokan batu bara.
Para menteri Presiden Joko Widodo itu melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah pasokan batu bara dan LNG dalam negeri setelah terjadi pelarangan sementara ekspor batu bara dari 1 hingga 31 Januari 2022.
Pertemuan tersebut dilakukan usai Presiden Jokowi memberikan arahan terkait prioritas untuk mendahulukan pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri sebelum melakukan ekspor.
Baca Juga: Bill Gates dan Mantan Istri Sumbang Dana Rp 214 Triliun Sepanjang 2021
"Para menteri yang terkait suplai batubara dan LNG untuk mendukung pasokan listrik nasional langsung membagi tugasnya masing-masing."
"Kami di Kementerian BUMN akan memperbaiki kontrak jangka panjang kebutuhan suplai sesuai dengan rapat bersama Kejaksaan Agung dan BPKP," kata Erick Thohir seperti dikutip dari Antara, Selasa (4/1/2022).
Erick Thohir tanggapi larangan ekspor batu bara
Lebih lanjut, Kementerian BUMN bakal melakukan pembicaraan ulang terkait kontrak jangka panjang untuk kebutuhan suplai sesuai dengan rapat bersama Kejaksaan Agung dan BPKP.
Erick ingin memastikan pasokan dalam negeri diutamakan guna kelancaran pembangunan, "Intinya, kebutuhan energi dalam negeri akan jauh lebih diprioritaskan demi kelancaran pembangunan," jelas Erick.
Tugas Kementrian BUMN lainnya adalah memperbaiki sistem logistik dan infrastuktur untuk memastikan kebutuhan batu bara dalam negeri tercukupi.
Baca Juga: Kapan Metaverse Rilis?
Selain itu, sesuai arahan Presiden, Kementrian BUMN juga sudah menyiapkan road map pengembangan ekonomi hijau dan transisi energi serta renewable energy.
Langkah tersebut ditempuh agar Indonesia bisa segera beralih dari energi fosil ke energi baru dan terbarukan. Hal ini, sesuai dengan komitmen jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Target produksi batu bara Indonesia 2022
Target produksi batu bara pada 2022 diprediksi bakal lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, 625 juta ton. Menurut Kementrian ESDM, estimasi target produksi 2021 berada di angka 637 juta hingga 664 juta ton.
Kebutuhan batu bara dalam negeri juga diprediksi bakal meningkat tahun 2022 dengan 190 juta ton. Kebutuhan akan batu bara naik dari tahun lalu yang mencapai 137,5 juta ton.
Baca Juga: CEO Bukalapak Resmi Mengundurkan Diri
Menurut data Kementrian ESDM, Badai La Nina yang menerjang Pulau Kalimantan pada November lalu menyebabkan produksi batu bara mengalami kendala menjadi 89,6% dari target 100%.
Dalam rapat antara Kementerian dan Lembanga Pemerintahan tersebut juga menyepakati bahwa Menteri ESDM akan mengeluarkan perubahan DMO yang bisa evaluasi setiap bulan.
Bagi pengusaha batu bara yang tidak menepati sesuai kontrak akan dipenalti tinggi bahkan dicabut izinnya.
[AN]
[AN]