Mengenali Strategi Lean Management untuk Membangun Startup
Manajemen lean (manajemen ramping) adalah pendekatan untuk menjalankan organisasi yang mendukung konsep perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dengan menyisihkan segala hal yang dirasakan tidak menambah nilai bagi customer. Prinsip ini adalah upaya berkelanjutan untuk meningkatkan produk, layanan, atau proses, yang membutuhkan perbaikan secara berkelanjutan (incremental improvement) dari waktu ke waktu untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas.
Manajemen lean menggunakan metode untuk menghilangkan faktor-faktor yang membuang waktu, tenaga atau uang. Hal tersebut dicapai dengan menganalisis proses bisnis dan kemudian merevisinya atau memotong langkah apa pun yang tidak menciptakan nilai bagi pelanggan.
Prinsip-prinsip manajemen lean berasal dari industri manufaktur Jepang dan meliputi:
1. Menentukan nilai dari sudut pandang pelanggan akhir.
2. Identifikasi setiap langkah dalam proses bisnis dan hilangkan langkah-langkah yang tidak menciptakan nilai.
3. Membuat langkah-langkah penciptaan nilai terjadi dalam urutan yang ketat.
4. Mengulangi tiga langkah pertama secara terus menerus sampai semua limbah/pemborosan dihilangkan.
5. Prinsip lean ini memastikan bahwa proses yang terlibat dengan membawa produk ke pasar tetap efektif dari awal hingga akhir.
Manajemen Lean merupakan terapan dari prinsip lean manufacturing, yaitu metode sistematis untuk menghilangkan limbah/pemborosan dalam proses manufaktur. Metode ini digunakan untuk termasuk menghilangkan limbah/pemborosan yang dihasilkan karena ketidakrataan dalam beban kerja, beban berlebihan dan pekerjaan apa pun yang tidak menambah nilai. Dari sudut pandang pelanggan yang mengkonsumsi layanan atau produk, "nilai" adalah proses atau tindakan apa pun yang bersedia dibayar oleh klien.
Intinya, lean adalah fokus untuk memperjelas apa yang menambah nilai dengan mengurangi hal-hal yang tidak perlu lain nya.
Sejarah Manajemen Lean
Penghindaran limbah/pemborosan memiliki sejarah panjang dalam industri manufaktur. Bahkan, banyak konsep yang sekarang dilihat sebagai kunci lean telah ditemukan kembali selama bertahun-tahun oleh orang lain dalam upaya mereka untuk mengurangi limbah/pemborosan. Lean manufacturing, sebagai filosofi manajemen, sebagian besar berasal dari Toyota Production System (TPS). Istilah "lean" pertama kali diperkenalkan dalam artikel "Triumph of Lean Production System" yang ditulis oleh John Krafcik pada tahun 1988. Artikel ini didasarkan pada tesis master nya di MIT Sloan School of Management. Sebelum studinya, Krafcik pernah bekerja sebagai Quality Engineer di Toyota-GM NUMMI.
Kiichiro Toyoda, pendiri Toyota Motor Corporation, mengarahkan pekerjaan pengecoran mesin dan menemukan banyak masalah dalam proses pembuatannya. Pada tahun 1936 prosesnya mengalami masalah baru dan dia mengembangkan Prinsip "Kaizen". Pandangan Toyota adalah bahwa metode utama lean bukanlah alat, tetapi pengurangan tiga jenis limbah/pemborosan:
-Pekerjaan yang tidak menambah nilai (non-value-adding work)
-Pembebanan berlebihan (Overburden)
-Ketidakmerataan (Unevenness)
Prinsip ini membantu mengungkap masalah secara sistematis dan membuat proses bekerja lebih mudah dengan alat yang tepat, ketika cara-cara yang ideal tidak dapat digunakan. Taiichi Ohno adalah insinyur dan pengusaha industri Jepang, yang dianggap sebagai bapak Sistem Produksi Toyota, yang secara asli menawarkan untuk fokus pada pengurangan tujuh limbah/pemborosan Toyota untuk meningkatkan nilai pelanggan secara keseluruhan.
Wellcode.io Team
Leading high-tech Indonesia Startup Digital - which serves the community with revolutionary products, system development, and information technology infrastructure