Salah Satu Pelopor Dogecoin, Meninggalkan Bisnis Kripto


Salah satu pelopor Dogecoin, Jackson Palmer meninggalkan bisnis mata uang kripto. Jackson mengatakan ada tiga alasan mengapa dia memutuskan untuk keluar dari bisnis kripto.

Alasan pertama, bisnis kripto dikendalikan kartel yang kuat dan tokoh-tokoh kaya. Jackson memberikan kritikan bahwa mereka menggunakan kekuasaan untuk menggabungkan banyak lembaga yang terikat dengan sistem keuangan yang dikendalikan oleh mereka para tokoh kaya.

Alasan kedua, Jackson mengungkapkan bagaimana mata uang kripto dibagikan dan dipasarkan. Dia menuduh bahwa bisnis kripto memanfaatkan jaringan koneksi bisnis yang tenang, membeli influencer, dan outlet media berbayar untuk menjadi iming-iming “cepat kaya” yang dirancang agar mengekstraksi dan menjerat uang baru dari masyarakat yang putus asa secara finansial.

Alasan ketiga, bisnis mata uang kripto sebagai bentuk eksploitasi keuangan dan merugikan orang dari kelas standar yang telah bergabung di bisnis. Jackson mengatakan bisnis kripto rentan terhadap penipuan,dan mirip dengan perjudian.

“Saya sering ditanyakan apakah saya akan kembali ke mata uang kripto atau mulai membagikan pemikiran saya tentang topik itu lagi. Jawaban saya dengan sepenuh hati tidak” kutipan cuitan Jackson di akun Twitter-nya, Jumat (16/07).

Baca Juga: Google Batasi Panggilan Video Grup Hanya Satu Jam Untuk Free Accounts

Pada 2013, Jackson Palmer dan Billy Markus membuat dogecoin sebagai lelucon berdasarkan meme “Doge” yang menggambarkan seekor anjing shiba inu. Keduanya tidak bermaksud agar dogecoin dianggap serius, tetapi banyak orang yang kemudian mem transaksinya bahkan menjadi salah satu primadona perdagangan mata uang kripto pada 2021.

Saat ini, Dogecoin menjadi salah satu dari 10 mata uang kripto teratas berdasarkan nilai pasar. Terlepas dari lonjakan popularitas Dogecoin. Jackson dan Billy belum dapat keuntungan, karena keduanya menjual habis dogecoin sebelum harganya meningkat di pasaran seperti ini.