Penerapan Data Science Dalam Bidang Pemasaran

Selama 10 tahun terakhir menjadi perhatian dalam dunia perkembangan teknologi digital. Distribusi informasi meledak drastis dari dekade sebelumnya di luar perkiraan dan mengejutkan semua orang. Saat ini milyaran perangkat terkoneksi dengan internet dan ratusan megabyte data dikonsumsi setiap orangnya setiap hari. Ini merupakan jumlah yang sangat menakjubkan, dan juga menjadi sebuah keuntungan bagi yang mampu memanfaatkannya. Bagi pemasar atau dalam bahasa inggris disebut dengan marketers, jika data ini dapat diolah, diproses dan dianalisis dengan benar dapat memberikan informasi berharga dalam mendapatkan target pasar mereka. Namun untuk dapat mengolah data dan memecahkan kode-kode dari data tersebut bukan menjadi perkara yang mudah. Disinilah ilmu data atau data science dapat membantu.

Data science merupakan bidang mengekstrak informasi bermakna dari sebuah data yang kemudian dipahami sebagai suatu informasi baru yang akan membantu memecahkan suatu masalah. Dalam hal ini masalahnya adalah bagaimana data science membantu dalam hal pemasaran. Informasi ini dapat berupa berbagai aspek pemasaran seperti customer intent, experience pelanggan, perilaku pelanggan dan lain sebagainya yang akan membantu marketers mengoptimalkan strategi pemasaran secara maksimal dengan seefisien mungkin.

Berikut merupakan 10 hal yang dapat diterapkan dalam kegiatan pemasaran dengan memanfaatkan data science;

  1. Ketepatan Target Audiens. Kebanyakan marketers melakukan pemasaran dengan mendistribusikan informasi seluas-luasnya tanpa mempertimbangkan lokasi dan jangkauan. Akibatnya besar peluang untuk mengeluarkan biaya yang besar dengan belum tentunya informasi tersebut mengarah tepat kepada tujuan dan target pendapatan. Dengan pemanfaatan keilmuan mengolah data, marketer akan memahami lokasi dan demografi mana yang akan memberikan mereka keuntungan lebih besar.

  2. Mengidentifikasi Saluran Pemasaran Yang Tepat. Dengan menguasai data science kita dapat mengetahui saluran mana yang mengantarkan kita kepada target penjualan dengan tepat. Seorang data scientist atau seorang ilmuwan data dapat melakukan identifikasi dan membandingkan saluran mana yang memiliki peningkatan serta tren kenaikan di berbagai saluran. Dengan begitu kita dapat mengetahui saluran mana yang menjadi pilihan tepat.

  3. Efisiensi Biaya Pemasaran. Kegiatan marketing konvensional selalu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Walaupun memakan anggaran yang tidak sedikit kegiatan tersebut tidak selalu berjalan sesuai rencana dan penggunaan anggaran yang efisien pun tidak tercapai. Data science seharusnya dapat memberikan gambaran alokasi biaya yang lebih baik dan membantu mendistribusikan anggaran tepat pada lokasi, saluran dan media kampanye yang sesuai.

  4. Mencocokan Strategi Pemasaran Yang Sesuai dengan Pelanggan. Data scientist dapat melakukan penyegmentasian pelanggan sesuai dengan karakter dan perilaku mereka kemudian memberikan perlakuan atau penawaran khusus terhadap masing masing segmen pelanggan. Usaha yang lebih besar dapat dilakukan kepada pelanggan yang dianggap paling ideal dan paling bernilai yang memberikan keuntungan paling besar kepada penjualan.

  5. Pembuatan Konten Pemasaran. Marketers selalu dituntut dalam memberikan konten relevan dan bernilai dalam menarik pelanggan. Data science dapat melakukan analisis terkait dengan apa yang paling banyak dicari oleh pelanggan mereka. Dengan begitu marketers dapat membuat konten pemasaran yang sesuai dengan banyaknya informasi yang dicari oleh target pelanggannya, sehingga peluang kunjungan target pelanggan terhadap produk yang dijual semakin besar.

  6. Penargetan dan Penilaian Prospek. Motif dan kebiasaan dari prospek pelanggan dapat diidentifikasi secara spesifik oleh data scientist dengan melihat data historis. Setiap prospek yang diperoleh tidak semua dikonversi menjadi pelanggan. Jadi jika marketers dapat secara akurat mengelompokan pelanggan sesuai minat mereka akan dapat meningkatkan penjualan yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan. Dengan mengelompokan daftar prospek dan menciptakan sistem algoritma akan mampu menciptakan probabilitas konversi yang lebih baik. Daftar tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: pelanggan yang bersemangat, prospek yang ingin tahu, dan pelanggan yang tidak tertarik.

  7. Strategi Penentuan Harga. Dengan memanfaatkan data science dapat membantu marketers dalam menetapkan harga suatu produk atau jasa. Berfokus pada faktor-faktor seperti preferensi pelanggan individu, riwayat pembelian, kemampuan dan situasi ekonomi akan memberikan kesimpulan lebih akurat dalam penentuan harga yang dapat diterima oleh target pelanggan mereka.

  8. Loyalitas Pelanggan. Sebuah bisnis dapat bertahan tidak lain karena kesetiaan dari pelanggannya. Daripada melakukan akuisisi terhadap pelanggan baru lebih baik dan menguntungkan dengan menjaga pelanggan yang sudah ada dengan terus meningkatkan loyalitas mereka. Dengan kembali membaca data historis dan riwayat pembelian dari pelanggan, kita dapat membuat strategi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka berikutnya. Hal tersebut terbukti di banyak usaha dan memberikan kesuksesan dalam hal pembelian dan loyalitas perusahaan.

  9. Social Media Marketing. Instagram, Linkedin, Facebook, Twitter merupakan beberapa dari media sosial yang populer dan menjadi tempat pelanggan untuk aktif berjejaring dan bersosial. Marketers dengan data science-nya dapat melihat prospek mana yang menjelajah halaman media sosial mereka, konten apa yang mereka klik, dan banyak lagi. Dengan insight seperti ini, mereka dapat merumuskan strategi keterlibatan media sosial yang tepat.

  10. Advertising. Marketers dapat menggunakan data dan keilmuan mengolah data dengan cara khusus menargetkan iklan kepada pelanggan dan mengukur klik dan hasil kampanye. Ini dapat memastikan bahwa orang yang tepat yang melihat iklan banner dan meningkatkan peluang untuk diklik.