Pengenaan Cukai untuk Minuman Tinggi Gula

Apa alasan suatu negara menerapkan cukai minuman tinggi gula?
Salah satu negara yang menerapkan cukai pada minuman tinggi gula adalah Meksiko. Meksiko sudah menerapkan cukai tersebut sejak 2014. Hal tersebut dilakukan karena Meksiko adalah salah satu negara yang memiliki konsumen minuman tinggi gula terbanyak di dunia. Alhasil, hal itu mengakibatkan tingginya tingkat obesitas di Meksiko yaitu sekitar 28,9%. Selain itu minuman tinggi gula juga meningkatkan angka penderita diabetes di Meksiko. Harapannya jika menerapkan cukai untuk minuman tinggi gula maka masyarakat akan mengurangi konsumsi minuman tinggi gula tersebut. Apabila, ada penurunan konsumsi minuman tinggi gula maka akan mengurangi asupan kalori individu (dengan catatan: kalori minuman tinggi gula tidak digantikan dengan kalori lainnya). 

Apa pengaruh penerapan cukai untuk minuman tinggi gula di Meksiko?
Sejak 2014, konsumen di Meksiko membayar cukai sebesar $1 peso per liter minuman tinggi gula. Rata-rata harga satu liter minuman tinggi gula di Meksiko sebesar $7,8 peso. Bisa diartikan bahwa pengenaan cukai meningkatkan harga minuman tinggi gula sekitar 12,8%. Data survei rumah tangga yang diadakan di Meksiko sebelum penerapan cukai memperkirakan bahwa akan terjadi penurunan konsumsi minuman tinggi gula sekitar 12,9%-28,9%. Namun, penelitian yang dilaksanakan setelah penerapan cukai memperkirakan konsumsi minuman tinggi gula hanya menurun sekitar 3,8%. Cukai memang memiliki pengaruh besar terhadap harga dari minuman tinggi gula, tetapi bukan konsumsi per kapita. Pada praktiknya, cukai untuk minuman tinggi gula tidak berpengaruh signifikan saat musim panas di Meksiko. Pada musim panas, masyarakat di Meksiko tetap membeli minuman tinggi gula sehingga cukai tersebut tidak terlalu berpengaruh. Berbeda jika pada musim dingin, terjadi penurunan signifikan untuk konsumsi minuman tinggi gula. Jika dihitung dari istilah kalori, cukai tersebut mengurangi rata-rata konsumsi minuman tinggi gula sekitar 6,8 kalori. Namun, terdapat variasi terhadap penurunan jumlah kalori dalam 1 tahun. Jika pada musim panas penurunan konsumsi hanya sekitar 0,4 kalori, sedangkan pada musim dingin menurun sebesar 13,1 kalori.  .

Lalu, bagaimana dengan Indonesia?
Konsumsi minuman tinggi gula juga perlu dikendalikan di Indonesia karena konsumsi minuman tinggi gula terbukti meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti obesitas dan diabetes. Hal ini menjadi salah satu urgensi bagi pemerintah Indonesia untuk mengatur regulasi mengenai cukai pada minuman tinggi gula. Pengenaan cukai pada minuman tinggi gula juga sejalan dengan hal yang direkomendasikan oleh WHO dan sudah memenuhi ketentuan undang-undang Cukai di Indonesia. Namun, di sisi lain pengenaan cukai untuk minuman tinggi gula akan berdampak signifikan pada harga minuman tersebut. Hal itu berpotensi akan menurunkan penjualan dan menurunkan penerimaan negara. Selain itu, jika minuman tinggi gula dikenakan cukai tanpa adanya edukasi kepada masyarakat mengenai kandungan gula dan akibat dari sering mengonsumsi minuman tinggi gula maka konsumen akan tetap saja mencari sumber kandungan gula yang lain di luar hasil olahan industri.

Bagaimana pendapatmu tentang pengenaan cukai untuk minuman tinggi gula ini?


Sumber:
Nama Pengarang: Julio C. Arteaga, Daniel Flores, Edgar Luna.
Judul Artikel: The effect of a soft drink tax in Mexico: evidence from time-series industry data
Tahun Artikel: 2021
Publisher: The Australian Journal of Agricultural and Resource Economics