Demi Keamanan Negara, Raksasa Chip China Diblokir AS

Perusahaan chip asal China, Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC), resmi masuk ke daftar blacklist Amerika Serikat. 

Melansir laman berita Gizmochina, menurut Sekretaris Kementerian Perdagangan, Wilbur Ross, musababnya keputusan tersebut untuk melindungi kepentingan Amerika.

Pelarangan ini bakal mencegah terjadinya penggunaan teknologi canggih AS yang dapat dimanfaatkan untuk membantu membangun militer dari musuhnya. 

Baca Juga: Sayonara! Persicope Bakal Setop Layanan Pada 2021

Adapun daftar perusahaan China yang masuk ke daftar blacklist sudah diumumkan oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat termasuk SIMC dan perusahaan pembuat mesin dron, DJI.

Pembelaan SIMC


Terkait dengan pemblokiran suku cadang dari AS, SIMC menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak memiliki hubungan dengan militer China. 

Sehingga, kebijakan ini bakal menimbulkan masalah serius bagi perushaan yang sangat bergantung pada teknologi dari Amerika lainnya untuk desain lengkap dan pembuatan semikonduktor.

Pemasok AS ke SMIC pun sekarang terikat alias wajib untuk mengajukan izin untuk menjual komponen unik dan penting yang diperlukan SMIC. Dengan kata lain, prosesnya menjadi berbelit-belit.

Imbasnya bagi perusahaan, pertumbuhan dan penjualan akan berpotensi menurun dan harus kembali ditinjau yang hampir pasti merosot dari target.

Masalah yang dihadapi SMIC


Tak hanya sampai di situ, masalah yang dihadapi SMIC ini ibarat sebagai sudah jatuh tertimpa tangga sebab belum lama ini diinformasikan kalau co-CEO Liang Mong Song sudah mengundurkan diri.

Ada intervensi dari AS?


Menaggapi keputusan ini, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China menuduh jika pemerintah AS menggunakan kekuasaan negara untuk intervensi ke perusahaan China.

Sehingga pemerintah China akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan dari perusahaan SMIC.