NEWS
Self Driving Tesla Diragukan Para Konsumen
Tesla telah resmi meluncurkan fitur canggih Full Self-Driving. Perangkat ini memungkinkan pengemudi tidak perlu memegang kendali dari awal perjalanan ke tujuan yang dituju secara penuh.
Namun, fitur ini disebut dapat membahayakan pengemudi berdasarkan Reports pihak Tesla. Konsumen mengatakan perangkat lunak “Full Self-Driving” dari Tesla ini tidak memiliki keamanan yang tinggi sehingga mengakibatkan kekhawatiran jika sistem tersebut digunakan di jalan umum.
Consumer Report mengatakan pihaknya akan berencana untuk menguji secara independen, pembaruan perangkat lunak yang dikenal sebagai FSD Beta 9 akan segera diuji setelah Model Y menerima pembaruan.
Baca Juga: Apple Luncurkan iPhone 5G Tahun 2022 Mendatang
Tesla dan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) tidak langsung berkomentar tentang tanggapan tersebut.
“Video FSD Beta 9 beraksi tidak menunjukan sistem yang membuat mengemudi lebih aman bahkan mengurangi stres” kata Jake Fisher, direktur senior Pusat Uji Otomatis Consumer Reports.
Konsumen hanya perlu membayar untuk menjadi teknisis pengujian dalam megembangkan teknologi tanpa perlindungan keamanan yang memadai, tambahnya.
Bulan April lalu, para insinyur mampu mengalahkan perlindungan pada Autopilot Tesla dan keluar dari kursi pengemudi.
NHTSA mengungkapkan telah membuka 30 investigasi terhadap kecelakaan Tesla yang melibatkan 10 kematian sejak 2016 dimana sistem self-driving diduga telah digunakan.
Autopilot, yang menangani beberapa tugas mengemudi beroperasi setidaknya tiga kendaraan Tesla yang terlibat dalam kecelakaan fatal di AS sejak 2016, menurut Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB).
NTSB telah mengkritik kurangnya perlindungan sistem Tesla dalam Autopilot, yang memungkinkan pengemudi agar menjauhkan tangan mereka dari kemudi untuk waktu yang lama.