Wellcode.io – CXS International; Mengintip Shifting Industri 4.0. di Indonesia

M. Fahrizal S. (CEO Wellcode.io – Pinterusaha.ai; personal business artificial intelligence) melakukan pertemuan dengan Melissa Teh (Director International Market Access – CXS International). Menurut Melisa, CXS International mengikuti kegiatan MWC 19 di Shanghai karena merupakan salah satu perusahaan dari 6 perusahaan berbasis di Malaysia untuk melakukan presentasi dengan investor di China, yang memperkenalkan teknologi generasi berikut seperti 5G, IoT (internet of things), AI (artificial intelligence), Big Data, dan teknologi lain nya.

Pada pertemuan di MWC 19 tersebut Melisa bermaksud untuk mengeksplorasi berbagai topik perkembangan teknologi terkait 5G, AI, telekomunikasi, perbankan, blockchain, konten dan media, keamanan data, mobilitas masa depan, perangkat pintar dan canggih, dan berbagai industri-industri pintar dan canggih masa depan. Selain itu Melisa juga di sana mengunjungi Jiading (China’s first 5G Intelligent Logistics Park).

Menurut Melisa, CXS International, adalah sebuah perusahaan analitik pembelajaran (learning analytics company), yang mengelola pengembangan bakat (talent development) yang berfokus yang mempersiapkan tenaga kerja nasional untuk menghadapi gelombang industri 4.0. CXS memberikan solusi untuk menghubungkan lembaga sektor pendidikan, swasta, dan publik agar dapat mendukung pertumbuhan teknologi AI dan analitik.

M. Fahrizal S. mengatakan bahwa saat ini industri 4.0. tengah menjadi perbincangan yang hangat di negara-negara Asia. Industri 4.0 adalah label yang diberikan terhadap perubahan era atau revolusi industri yang menggunakan teknologi komputer yang dapat terhubung dan terintegrasi satu dengan yang lain nya dan dapat mengambil keputusan tanpa keterlibatan manusia. Industri 4.0. bekerja dengan melakukan kombinasi sistem siber fisik, IoT, dan sistem serta jaringan internet, sehingga membuat operasi produksi menjadi dapat bertindak dan belajar seperti manusia.  Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah transformasi yang mengintegrasikan dunia online dan lini produksi pada suatu industri serta mengandalkan internet sebagai tulung punggung utama nya.

Untuk mewujudkan industri 4.0. ini beberapa sektor industri harus banyak melakukan shifting operation, dengan implementasi teknologi otomasi, komunikasi antar mesin, komunikasi mesin dan manusia, teknologi AI, dan teknologi berkelanjutan lain nya. Meskipun demikian penerapan teknologi tersebut harus diiringi dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia. Menurut M. Fahrizal S. Indonesia saat ini membutuhkan banyak dukungan untuk mewujudkan revolusi industri 4.0. Selain teknologi juga pengembangan talent-talent high skill menjadi sangat signifikan untuk melakukan shifting ke arah industri 4.0. Meskipun demikian, perlu diperhatikan ketika mayoritas sektor industri mulai melakukan shifting ke era industri 4.0. yang berarti bertumpu pada internet. Keamanan data menjadi salah satu demand baru yang lahir akibat shifting ini. Ketika semua interaksi manusia dan mesin di transformasi ke arah digital, berarti terdapat risiko keamanan transaksi data, dan hal ini bagi sektor-sektor industri menjadi sangat vital bagi kelangsungan hidup nya. Agar revolusi industri berjalan dengan baik, Indonesia membutuhkan pendukung-pendukung tersebut.

Menurut Melisa, CXS International sudah banyak melakukan pertemuan di Indonesia untuk mendapatkan peluang kerja sama pengembangan teknologi di Indonesia. Salah satu acara yang pernah dihadiri oleh CXS International pada tahun 2018 silam adalah GAIN Connex yang dibuat untuk menjalin hubungan yang lebih kuat antara perusahaan Indonesia dan Malaysia di bidang teknologi, dalam rangka membangun perekonomian digital. M. Fahrizal S. berharap team yang dipimpin untuk mengembangkan teknologi AI dapat bermitra dengan CXS International dalam pengembangan teknologi dan membantu pembangunan perekonomian digital di Indonesia.     

Wellcode.io Team

Leading high-tech Indonesia Startup Digital - which serves the community with revolutionary products, system development, and information technology infrastructure