TAX

4 Faktor yang Mendorong Tax Compliance Wajib Pajak

Taxsam.co Team | 29 JUL 2022
Tax compliance adalah hal yang mengarah pada keputusan wajib pajak untuk mematuhi undang-undang dan peraturan pajak dengan membayar pajak tepat waktu serta akurat.  Ketidakpatuhan dalam membayar pajak bisa menimbulkan masalah pada keuangan publik. Namun, jika tingkat kepatuhan pajak tinggi maka bisa menjaga keuangan publik yang sehat tanpa memaksakan beban pajak. Perpajakan memegang andil penting dalam membiayai pengeluaran publik lewat distribusi pendapatan. Dalam memastikan pendanaan berkelanjutan untuk produksi serta pengiriman layanan publik, kebijakan pajak yang berbeda harus diadopsi. Penegakan pajak merupakan salah satu jenis kebijakan fiskal yang memungkinkan pemerintah untuk membiayai program publik. Namun, kebijakan pajak sukar ditegakkan karena masyarakat masih tidak patuh dalam membayar pajak.


Berikut fakta-fakta tentang perilaku membayar pajak di masyarakat:
  • Orang lebih cenderung membayar pajak jika mereka yakin bahwa teman dan warga negara lainnya membayar pajak.
  • Sanksi sosial mempengaruhi tingkat kepatuhan.
  • Orang lebih cenderung membayar pajak jika otoritas pajak tampak adil dan memiliki prosedur yang adil.
  • Orang cenderung membayar pajak pengasuh daripada pajak penghasilan.
  • Orang lebih cenderung membayar pajak jika mereka pikir pemerintah tidak membuang-buang pendapatan pajak
  • Orang tidak menganggap kecurangan pajak seserius penggelapan uang.
  • Orang mungkin lebih bersedia membayar pajak setelah diingatkan akan kewajiban moral mereka sebagai warga negara.
  • Norma sosial kepatuhan pajak berbeda di setiap negara. Misalnya, di Amerika Serikat, tampaknya ada norma-norma yang kuat; di Spanyol, normanya lemah


Faktor yang mendorong perilaku kepatuhan pajak (Menurut OECD):
  1. Individual Differences
  • Jenis kelamin, biasanya wanita cenderung lebih patuh membayar pajak daripada pria
  • Usia, biasanya orang yang lebih tua akan lebih patuh membayar pajak
  • Pendidikan, apabila pendidikannya semakin tinggi biasanya akan makin patuh membayar pajak
  • Kepribadian
  • Keyakinan
  • Sektor industri

2. Perceiving of Inequity (Bagaimana pembayar pajak merasa menerima ketidakadilan)
  • Unfairness, bila peraturan pajak dianggap tidak adil maka wajib pajak cenderung akan melakukan tax avoidance
  • Experience, jika wajib pajak pernah diperlakukan tidak adil oleh aparat pajak maka biasanya akan menurunkan kepatuhannya dalam membayar pajak

3. Perception of Minimal Risk
  • Apabila wajib pajak merasa bahwa sikap ketidakpatuhannya memiliki risiko yang rendah maka dia akan cenderung untuk melakukan ketidakpatuhan

4. Risk Taking
  • Wajib pajak melakukan ketidakpatuhan dengan mengabaikan risiko yang akan muncul. Mereka sudah siap menerima konsekuensi dari ketidakpatuhannya.

You may also like

TAX

PPN atas Pembelian Agunan : Apa, Bagaimana, dan Dampaknya terhadap Wajib Pajak?

Taxsam.co Team | 29 SEP 2023

TAX

Terima Fasilitas Kesehatan dari Kantor Kena Pajak Nggak, Ya?

Taxsam.co Team | 22 SEP 2023

TAX

Pajak Judi Online di Indonesia? Mungkin Nggak, Sih?

Taxsam.co Team | 22 SEP 2023