IHSG Berpotensi Tertekan Akibat Pengetatan Aktivitas Masyarakat

Setelah beberapa kali mengalami penguatan cukup tajam menjelang akhir tahun, Indeks harga Saham gabungan (IHSG) berpotensi tertekan karena diberlakukannya PSBB terukur ataupun PSBB. 
 
IHSG berpotensi tertekan pada perdagangan Kamis (17/12/2020) menjelang pemberlakukan pengetatan aktivitas masyarakat pada 18 Desember 2020 - 8 Januari 2021.
 
Dicupik dari bisnis.com, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menjelaskan aktivitas bisnis mulai terluka sehari menjelang pemberlakuan PSBB ketat atau terukur. 

Di sisi lain, kombinasi turunnya Dow Jones sebesar -0,25 persen dan jatuhnya beberapa harga komoditas seperti batu bara -0,36 persen dan nikel -1,49 persen berpotensi menahan kenaikan IHSG dalam perdagangan hari ini.
 
"Di tengah gegap-gempitanya penguatan cukup tajam IHSG, sehari menjelang diberlakukannya PSBB terukur ataupun PSBB ketat mulai memakan korban," tuturnya, Kamis (17/12/2020).
 

Tiket banyak yang dibatalkan

 
Salah satunya adalah Bali dimana sudah ratusan ribu tiket dibatalkan senilai ratusan miliar rupiah.
 
Hal ini berdampak kepada emiten penerbangan, yang tentunya diikuti pembatalan ribuan pemesanan kamar hotel, sehingga juga berdampak pada emiten properti.
 
Edwin memperkirakan IHSG pada hari ini akan bergerak di rentang 6,071 - 6,163, dengan rupiah di kiasaran Rp14,070 - Rp14,200.
 
Sejumlah saham yang dapat diperhatikan investor ialah TLKM, PURA, PGAS, ANTM, ASII, PURA, TINS, SMGR, MDKA, CPIN, dan INCO.
 
Pada perdagangan Rabu (16/12/2020), IHSG ditutup menguat 108,27 poin atau 1,8 persen ke level 6.118,40 setelah melambung sejak awal sesi II.