BUSINESS

Ikigai: Filosofi untuk Desain yang Lebih Berkelanjutan

Taxsam.co Team | 26 OCT 2021
Rasanya, seberapa cepat pun kita berusaha mengikuti perkembangan, desain selalu sudah sampai di titik lain ketika kita baru saja sampai di titik sebelumnya. Sementara itu, mengawinkan desain dengan gagasan yang berasal dari negeri matahari terbit tentang hidup yang dipenuhi dengan pengejaran akan makna, Ikigai, menjadi gagasan yang cukup menarik. Industri desain menyambut Ikigai dengan rangkulan hangat, bukan sebagai tren lainnya untuk dikejar, melainkan sebagai filosofi yang dapat diimplementasikan untuk waktu yang lama, atau bahkan juga akan tetap ada.

“Selama bertahun-tahun, saya telah mempelajari desain, budaya, dan arsitektur jepang. Budaya jepang selalu berusaha untuk bekerja dalam keselarasan dengan lingkungan alami, yang menjadi inti dari misi kami. Konsep Ikigai berpadu sempurna dengan tujuan pribadi saya (dan juga Interface) dalam mendesain,” ujar Kari Pei, wakil presiden dari Global Design untuk Interface, perusahaan flooring berskala global, “saya menganggap Ikigai sebagai keyakinan eksistensial yang berkaitan erat dengan kesejahteraan dan kebahagiaan, melalui hubungan dengan orang lain dan dengan alam.” Lanjutnya. Dia mempelajari Ikigai untuk pertama kalinya ketika bekerja di jepang bertahun-tahun lalu.

Dimulai dengan mendeklarasikan gagasan bahwa keberadaan desain harus juga memperhatikan keselarasan dengan alam, Pei dan timnya menciptakan koleksi ubin karpet yang bukan hanya terlihat cantik, tapi juga inovatif. Ketujuh gaya desain dalam koleksi Embodied Beauty dibuat dengan prinsip “carbon neutral” dan bahkan tiga di antaranya mencapai “carbon negative” dari awal hingga akhir dalam siklus “hidup”-nya.  Pada akhirnya, Embodied  Beauty membantu menguangi jejak karbon pada suatu ruang. “Kita memiliki tanggung jawab terhadap planet ini,” ucapnya, “setiap klai kami memproduksi ubin karpet, kami menggunakan energy dan sumber daya yang tidak mudah diisi ulang. Itu sebabnya kami bekerja sangat keras untuk meminimalisir jejak karbon dari produk lantai kami dengan menggunakan bahan berbasis bio dan konten hasil daur ulang.”

Kabar baik lainnya, memilih keberlanjutan tidak lantas mengorbankan nilai estetis dari produk yang dikembangkannya. Embodied Beauty menggunakan ketenangan, warna keabuan dengan tone warna hangat hingga dingin, juga diiringi warna natural sebagai dimensi tambahan. Tekstur yang dihasilkan membantu arsitek dan desainer interior untuk merancang lantai yang yang terlihat mewah namun juga cukup netral dengan palet yang beragam.

Sementara tren desain terus datang dan pergi, pemikiran tentang keberlanjutan desain melalui penyelarasan dengan alam bias jadi gagasan yang tidak akan pernah ketinggalan zaman. 



You may also like

TAX

PPN atas Pembelian Agunan : Apa, Bagaimana, dan Dampaknya terhadap Wajib Pajak?

Taxsam.co Team | 29 SEP 2023

TAX

Terima Fasilitas Kesehatan dari Kantor Kena Pajak Nggak, Ya?

Taxsam.co Team | 22 SEP 2023

TAX

Pajak Judi Online di Indonesia? Mungkin Nggak, Sih?

Taxsam.co Team | 22 SEP 2023