Jack Ma Kembali Dijegal Pemerintah China

Seakan tak bisa tidur tenang, Jack Ma terus diganggu pemerintah China. Kali ini terkait penggunaan teknologi deepfake dalam konten platform mereka. 

Namun, Alibaba tidak sendirian. Bersama 11 perusahaan lainnya seperti Tencent, ByteDance, Kuaishou, dan Xiaomi diselidiki pemerintah China urusan keamanan siber.  

Dilansir Reuters, Senin (22/3/2021) pihak pemerintah China membahas persoalan potensi keamanan dan masalah dari penerapan aplikasi deepfake dan audio sosial di platform tersebut. 

Menurut sumber dari orang dalam pemerintah China, Alibaba dan perusahaan lainnya harus lebih dulu koordinasi dengan pemerintah jika ingin membuat fitur atau layanan yang bisa memobilisasi masyarakat.

Setidaknya perusahaan itu mesti melakukan penilaian keamanan siber masing-masing, apakah sudah aman atau justru membahayakan.

Jack Ma kembali kena jegal pemerintah karena deepfake!

Belakangan ini teknologi deepfake memang sedang ramai diperbincangkan. Musababnya, orang lain dapat dengan mudah membuat tampilan sosok palsu atau mengatakan sesuatu.

Para pengguna internet dapat memilih dengan bebas tampilan wajah orang seperti perubahan dari lelaki ke wanita. Begitupun kalo ingin menirukan suara orang, dengan mudahnya hanya membuka aplikasi saja.

Baca Juga: Impian Elon Musk Menetap Sampai Meninggal di Planet Mars

Selain soal deepfake, audio sosial juga permasalahan yang jadi perhatian besar pemerintah China. Setelah Clubhouse diblokir, aneka aplikasi tiruannya justru semakin menjamur.

Dua di antaranya adalah Kuaishou dengan aplikasi Feichuan dan Xiaomi dengan aplikasi Mi Talk. 

Perlu diketahui, Negara Tirai Bambu itu memang sedang meningkatkan pengawasan terhadap raksasa internetnya dalam beberapa bulan terakhir.

Hal ini muncul setelah ada kekhawatiran atas perilaku monopoli dan potensi pelanggaran hak konsumen yang diduga dilakukan Alibaba Group.