Pentingnya Pola Kepemimpinan Dalam Inovasi Teknologi

Abstraksi
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan selaku otoritas pajak mengambil peluang penerapan teknologi informasi (TI) untuk menghasilkan berbagai inovasi guna meningkatkan pelayanan pajak. Keberhasilan inovasi yang dilakukan oleh Ditjen Pajak ditandai dengan diraihnya Penghargaan "Digital Transformer of the Year" dari The International Data Company. Di balik pencapaian tersebut, terdapat kontribusi besar dari Direktur TTKI yang juga meraih penghargaan CIO terbaik dari SWA Magazine tahun 2015 dan iCIO Community tahun 2017. Pola pendekatan kepemimpinan dan pola pikir inovatif didukung dengan sikap pejuang yang dimilikinya turut mempengaruhi keberhasilan TTKI dalam menciptakan inovasi teknologi di bidang perpajakan.

Diskusi 
Pada mulanya, Direktorat TTKI bertugas mengelola pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. Dalam hal ini, Direktur TTKI bertanggung jawab dalam penyusunan regulasi dan standardisasi teknis di bidang teknologi informasi perpajakan. Melihat laju percepatan perkembangan teknologi, direktur TTKI mencoba mengambil langkah revolusioner dengan tujuan digitalisasi perpajakan di Indonesia.

Direktur TTKI menilai perlu adanya perubahan peran IT dalam Direktorat Jenderal Pajak. Untuk membaca ini, metodologi yang digunakan adalah IT Strategic Grid yang dicetuskan oleh McFarlan dkk. Metodologi ini menempatkan aspek TI ke dalam salah satu di antara empat kuadran sesuai dengan peran TI di suatu perusahaan. Berdasarkan perannya, TTKI sebagai penanggung jawab TI di Direktorat Jenderal Pajak berada pada kuadran “support” yang mana hanya menunggu perintah dari atasan bila ada kebutuhan TI yang berkaitan dengan operasional perusahaan.. Memasuki tahun 2015, Direktur TTKI menilai bahwa posisi peran TTKI pada saat itu belum dapat menjawab permasalahan yang ada secara menyeluruh, sehingga perlu dilakukan pergeseran posisi peran ke kuadran “strategic”. Sebelum sampai ke kuadran strategic, TTKI terlebih dahulu melewati kuadran “turnaround” yang ditandai dengan peningkatan kebutuhan biaya. Pada prakteknya, mengandalkan pembiayaan dari APBN tidaklah mudah, sehingga Direktur TTKI berinisiatif menjalin kerjasama dengan pihak ketiga untuk menyelesaikan permasalahan itu. Kerjasama dengan pihak ketiga menghasilkan kolaborasi dengan bank untuk mengalirkan pembayaran pajak, pendanaan untuk pelatihan terkait TI terkini, dan proyek kolaboratif yang dikembangkan menjadi sistem. Proyek proyek ini yang kemudian akan membantu Direktur Jenderal Pajak dalam mengambil keputusan strategis seputar perpajakan. 

Kemudian Direktur TTKI mengatur strategi lain untuk menggeser posisi peran TI di Direktorat Jenderal Pajak ke kuadran strategic, seperti mengubah visi dan misi, mendorong karyawan Direktorat TTKI agar berani mengungkapkan pendapat dan kritik secara terbuka, dan mengaplikasikan prinsip penggerak utama teknologi berbasis TI, yaitu Social, Mobility, Analytics, dan Cloud (SMAC). Faktor lain yang perlu dicatat terkait keberhasilan TTKI menerapkan TI dalam pengurusan perpajakan adalah pola pendekatan kepemimpinan Direktur TTKI. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan  Direktur TTKI dan Kepala Subdirektorat Analisis dan Evaluasi Sistem Informasi, ditemukan setidaknya lima gaya kepemimpinan yang berpengaruh besar dalam transformasi TI di Direktorat Jenderal Pajak. Di antaranya adalah inovasi berkesinambungan, berani mengambil risiko, berorientasi pada teknologi, kolaboratif, dan cepat belajar. Dalam pelaksanaannya, TTKI mengalami banyak hambatan. Dari semua hambatan yang ada, setidaknya ada 3 hambatan utama yang perlu dicatat, yaitu keraguan akan keberhasilan yang muncul di lingkungan internal dikarenakan kurangnya penanaman mindset digital, ketakutan dari beberapa pihak bahwa perannya akan tergantikan oleh mesin, dan peraturan yang cenderung terlalu kaku. Namun demikian, kerena karakteristik kepemimpinannya, Direktur TTKI pada akhirnya mampu menyelesaikan permasalahan yang ada hingga saat ini digitalisasi pajak sudah berjalan dan terasa dampak positifnya bagi masyarakat.

Hari ini, buah dari kerja keras yang dilakukan Direktorat TTKI akhirnya dapat dirasakan manisnya. Hal tersebut terlihat dari berjalannya digitalisasi pajak yang mempermudah pelaporan dan pembayaran pajak bagi wajib pajak, serta memperluas jangkauan pengawasan kepatuhan pajak yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Parameter keberhasilan lainnya yang patut diperhatikan adalah diraihnya penghargaan “Digital Transformer of the Year” dari The International Data Corporation. Direktur TTKI juga berhasil mencetak prestasi The Best CIO yang diberikan oleh SWA Magazine pada 2015 dan iCIO Community pada 2017.

Pro dan Kontra
Terlepas dari masih banyak dampak positif dan negatif yang menjadi konsekuensinya, inovasi teknologi berupa digitalisasi pelayanan pajak pada akhirnya akan memberikan kepastian waktu, efisiensi, dan transparansi yang dapat meningkatkan kepatuhan pajak. Lebih dari itu, digitalisasi juga dapat membantu memudahkan dan menjawab persoalan pajak di tingkat pemerintah daerah. Pencapaian ini tentu tidak dapat dilepaskan dari peran kepemimpinan Direktur TTKI yang berhasil membawa peran TI di Direktorat Jenderal Pajak dari posisi peran sebagai support ke posisi peran strategic. Lewat pola pendekatan kepemimpinan yang diterapkan, lingkungan kerja yang cocok untuk mendorong terjadinya inovasi akhirnya dapat terbangun. Hal tersebut tentunya patut dijadikan contoh untuk dipelajari dan diterapkan juga di berbagai instansi pemerintah guna meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan yang diberikan. Pola pikir yang adaptif terhadap zaman merupakan aspek penting yang diharapkan juga ada pada sosok pemimpin yang mengisi jajaran pemerintahan saat ini dan kedepannya.

kata kunci: pengampunan pajak, UU 11/2016, pengembangan, UMKM, basis ilmu pengetahuan

source:
Nama Pengarang: Nabila R., Setyaningrum I.Z., Muntaha Al M.S., Alallah M., Farani W., Haris V., Shihab M.R.
Judul Artikel: Impact of IT Leadership on Transformation of the Role of IT in An Organization: Case Study of the Directorate General of Taxes
Tahun Artikel: 2019
Publisher: Institute of Electrical and Electronics Engineers Inc.