BUSINESS

Peran manager dalam organisasi “Agile” – The Chapter, Tribe, and Squad Leader

Wellcode.IO team | 17 MAY 2020
Halo kamu bisa banget gabung di platform bisnis pinterusaha.ai untuk mempunyai sistem inventori dan pembukuan gratis. Selamat membaca!


Organisasi agile sangat penting bagi setiap organisasi yang berada pada lingkungan dinamis dan kompleks. Pertanyaan berikut nya adalah, siapa orang-orang yang akan memimpin organisasi agile? dan peran apa yang mereka lakukan dalam organisasi agile?

Perusahaan tipikal yang bersifat agile, biasanya menggunakan struktur matriks organisasi yang dinamis, dengan 2 jenis garis koordinasi. Pertama adalah garis koordinasi untuk meningkatkan kapabilitas/kemampuan (capability line), dan garis koordinasi untuk menciptakan nilai (value-creation line). Dalam organisasi tersebut, hampir semua karyawan memiliki lini pelaporan fungsional, dan lini pelaporan penciptaan nilai, untuk menetapkan tujuan dan kebutuhan bisnis dalam sebuah team yang agile.

Dalam istilah agile, garis koordinasi kemampuan (capability line) sering disebut "chapter". Setiap chapter bertanggung jawab untuk membangun kemampuan: merekrut, memecat, dan mengembangkan bakat karyawan; membimbing setiap orang pada sepanjang jalur karier mereka; mengevaluasi dan mempromosikan orang; dan membangun standardisasi, metode, dan cara kerja. Para chapter bertugas untuk mengerahkan orang-orang berbakat mereka ke dalam team yang tepat, berdasarkan keahlian mereka dan menunjukkan kompetensi. 
Intinya, para chapter bertanggung jawab atas "bagaimana" perusahaan melakukan pekerjaan nya (day to day operation). Namun, begitu seseorang di alokasi oleh chapter dalam sebuah tim, para chapter ini tidak memberi tahu apa yang harus mereka kerjakan, juga tidak menetapkan prioritas, dan tidak menetapkan pekerjaan atau tugas, atau mengawasi tugas harian mereka.
Garis koordinasi penciptaan nilai (value-creation line) sering disebut "tribes." Mereka berfokus pada bagaimana menghasilkan uang dan memberikan nilai kepada pelanggan. Tribes mirip dengan unit bisnis atau lini produk di organisasi tradisional. Tribes bertindak sebagai “penyewa” sumber daya dari para pemimpin chapter. Jika chapter berperan untuk “bagaimana melakukan suatu hal”, maka tribes berperan untuk “bagaimana menciptakan nilai terhadap customer”.  
Mereka bertugas secara bersama untuk menetapkan garis besar pada seluruh sumber daya fungsional yang diberikan kepada mereka. 
Jadi dalam praktik organisasi agile, seorang manajer tingkat menengah di alokasi ke dalam tiga peran berbeda: pemimpin chapter (chapter leader), pemimpin tribes (tribe leader), dan pemimpin pasukan (squad leader), dengan peran-peran sebagai berikut:  

Chapter Leader 
Pemimpin chapter harus mampu membangun kemampuan dan merekrut orang-orang yang tepat, membekali mereka dengan keterampilan, alat, dan pendekatan standar untuk memberikan keunggulan fungsional, dan memastikan bahwa mereka berpeluang digunakan dalam penciptaan nilai untuk mendukung bisnis perusahaan jangka pendek dan panjang. Pemimpin chapter bertugas untuk mengevaluasi, mempromosikan, melatih, dan mengembangkan anggota dibawah pimpinan nya, namun tetap tanpa pengawasan langsung. Pemimpin chapter tidak boleh terlibat dalam pekerjaan sehari-hari. Mereka tidak boleh memeriksa atau menyetujui pekerjaan anggota chapter, dan mereka tentu saja tidak boleh mengelola secara mikro atau memberikan pengawasan harian kepada anggota. Sebagai gantinya, terdapat umpan balik teratur dari pemimpin tribe dan squad, dan kolega lain nya yang memberikan informasi hasil evaluasi kinerja anggota chapter dan juga memberikan informasi terkait jenis pelatihan yang mereka butuhkan. Karena pemimpin chapter tidak memberikan pengawasan langsung, rentang kendali mereka dapat berkembang pesat, bahkan dapat memangkas beberapa lapisan manajemen. Bahkan, pemimpin chapter sering meluangkan waktu yang cukup untuk menangani pekerjaan harian diri nya sendiri dan mengambil peluang bisnis lain nya juga untuk perusahaan.

Tribe Leader 
Karena para pemimpin tribe (penciptaan nilai) ini meminjam atau menyewa sebagian besar sumber daya dari para pemimpin chapter, pemimpin tribe tidak lagi menanggung beban untuk membangun kemampuan fungsional mereka sendiri. Sebaliknya, para pemimpin tribe bertindak sebagai manajer umum nya, yaitu CEO kecil yang berfokus pada penciptaan nilai, pertumbuhan unit, dan melayani pelanggan. Mereka harus mengembangkan strategi dan taktik yang tepat untuk memberikan hasil bisnis yang diinginkan dan untuk menentukan pekerjaan apa yang harus dilakukan, berapa banyak berinvestasi terhadap upaya apa, dan bagaimana memprioritaskan peluang. Mereka bekerja dengan pemimpin chapter untuk mencocokkan orang yang tepat dengan pasukan yang tepat.
Seperti pemimpin chapter, pemimpin tribe mengambil peran “mengelola” lebih sedikit dan mengambil peran “memimpin” lebih banyak. Karena pemimpin tribe bertanggung jawab terhadap untung-rugi, mereka harus mengembangkan perspektif strategis bisnis dan pelanggan, pandangan lintas fungsi divisi dari kemampuan inti organisasi yang lebih luas (sehingga mereka dapat secara efisien mengamankan sumber daya yang mereka butuhkan dari para chapter), dan perspektif harmonis dan kolaborasi perusahaan secara keseluruhan dan bagaimana lini bisnis kecil yang mereka bangun cocok dengan bagian perusahaan yang lebih besar. 
Tantangan yang paling sulit bagi pemimpin tribe adalah melepaskan perspektif diri nya harus membangun dan memiliki semua orang yang bekerja untuk mereka, serta mengalihkan perhatian dari pengaturan secara mikro pekerjaan harian. Pemimpin tribe harus berfokus terhadap pengembangan bisnis, strategi dan penetapan tujuan dan prioritas, yang tepat, serta mengambil keputusan bisnis yang tepat. Para pemimpin tribe juga harus menaruh kepercayaan terhadap para talent yang diberikan oleh pemimpin chapter. Pemimpin tribe harus menahan keinginan untuk membangun sumber daya mereka sendiri, sehingga pemimpin tribe harus merasa tidak pernah kekurangan membutuhkan sumber daya untuk mendukung tugas nya. Akhir nya mereka harus bekerja sama dengan pemimpin lain nya dalam organisasi matriks yang agile, dan mengelola konflik konstruktif agar mendapatkan talent yang tepat, untuk peluang yang tepat, pada waktu yang tepat.

Squad Leader 
Pemimpin squad atau pemimpin pasukan, melayani tujuan penting dalam organisasi matriks ini. Mereka bukan “bos” pada tim mereka. Pemimpin squad harus membantu merencanakan dan mengatur pelaksanaan pekerjaan, dan mereka berusaha untuk membangun tim yang kohesif. Mereka juga memberikan inspirasi, pembinaan, dan umpan balik kepada anggota tim, melaporkan kembali kemajuan kepada para pemimpin tribe, dan memberikan masukan tentang pengembangan dan kinerja orang-orang kepada para pemimpin chapter yang relevan. Pikirkan pemimpin squad sebagai kontributor yang memiliki keterampilan dalam memimpin sebuah team yang agile. Peran pemimpin squad dapat memimpin secara tidak formal, bahkan dapat berubah seiring waktu tergantung pada apa yang sedang dikerjakan team. Sekali lagi, tantangan perusahaan tradisional atau konvensional adalah, bagaimana mengembangkan tradisi kepemimpinan tanpa kontrol yang berat, namun hasilnya bisa sangat bagus. Beberapa pemimpin squad akan tumbuh menjadi pemimpin tribe, sementara yang lain nya akan melanjutkan sebagai kontributor dengan keterampilan tambahan dari kepemimpinan yang berkarakter agile.


Join pinterusaha.ai sekarang.pinterusaha.ai jangan lupa follow kami
di Instagram untuk bertanya seputar platform dan bisnis insight
lain nya di pinterusahaai dan join komunitas bisnis kami di WhatsApp.


Wellcode.io Team Leading high-tech Indonesia Startup Digital - which serves the community with revolutionary products, system development, and information technology infrastructure

You may also like

TAX

PPN atas Pembelian Agunan : Apa, Bagaimana, dan Dampaknya terhadap Wajib Pajak?

Taxsam.co Team | 29 SEP 2023

TAX

Terima Fasilitas Kesehatan dari Kantor Kena Pajak Nggak, Ya?

Taxsam.co Team | 22 SEP 2023

TAX

Pajak Judi Online di Indonesia? Mungkin Nggak, Sih?

Taxsam.co Team | 22 SEP 2023