Jelang hari pemilihan umum AS, Kamala Harris kandidat wakil presiden dari Partai Demokrat, mendapat dukungan doa dari kampung halaman nenek moyangnya di India Selatan. 

Kamala maju bersama kandidat presiden Joe Biden melawan petahana Donald J Trump dan Mike Pence. 

Dikutip dari New York Times, sejumlah orang berkumpul di sebuah kuil Hindu desa Thulasendrapuram, di kota Chennai, India, pada hari yang sama dengan pilpres AS.

Kamala sendiri mempunyai hubungan erat dengan desa Thulasendrapuram yang berasal dari Kakek di pihak ibunya. 

Sedangkan Ibunya, Shyamala Gopalan, lahir di Chennai dan bermigrasi ke AS tahun 1951. Dirinya migrasi ke Amerika seorang diri dan berkarir sebagai periset kanker payudara di California University.

Namun, pada tahun 2009 Ibunya meninggal dunia karena kanker. Sedangkan Ayah Kamala, Donald Harris, berasal dari Jamaika dan bekerja sebagai profesor ekonomi di Stanford University.

Kebanyakan warga yang berkumpul menggunakan sarung untuk laki-laki dan pakaian sari untuk perempuan.

Warga mendoakan agar Kamala menang dan menjadi wapres AS untuk periode empat tahun ke depan, mendampingi Joe Biden sebagai presiden.

“Dia adalah anak perempuan dari desa ini, “ ujar Lalitha, seorang ibu rumah tangga di desa itu.

Lalitha tak menyembunyikan optimismenya, bahwa Kamala akan menang. “Posisi tinggi yang dia capai sulit dipercayai,” ujarnya.

Dalam pidato kampanye, Kamala lebih sering menceritakan pengalamannya sebagai seorang kulit hitam yang perjuangkan untuk meraih posisi tertinggi di AS.

Kamala juga beberapa kali mengutip kisah soal kakeknya, seorang pegawai negeri yang berjuang untuk hak-hak warga India dalam kemerdekaan dari cengkraman Inggris.

Baca Juga: KILT, Teknologi Terpadu untuk NLP Milik Facebook

Pada masanya, Gopalan merupakan seorang pemikir maju, sangat berbeda dengan stereotipe orang tua konservatif di desanya.

Dia mendukung perempuan, termasuk putrinya, Shyamala, untuk menempuh pendidikan lanjutan di AS agar merasakan kehidupan yang lebih baik.