HUMAN DEVELOPMENT
Startup Versus COVID-19
Jangankan mempertahankan di masa-masa kritis, menjalankan sebuah perusahaan di situasi dan kondisi yang sangat mendukung saja bukan perkara mudah. Sampai hari ini, bencana pandemi COVID-19 bukan hanya menempatkan banyak perusahaan di ujung tanduk, tapi juga memaksa yang lainnya mencari segala macam cara untuk bertahan. Pasalnya, berbeda dengan krisis keuangan global yang mendegradasi kondisi ekonomi secara bertahap sebelum akhirnya berujung pada resesi besar-besaran pada 2009, krisis yang diakibatkan oleh COVID-19 menyebar lebih cepat dalam waktu yang jauh lebih singkat. Dampak pada rantai suplai dan arus pemasukan akhirnya mengakibatkan efek riak di selurus sektor industri, terutama perusahaan startup yang sangat bergantung pada pemasukan sebagai bahan bakar operasional perusahaan. Menurut Telkomsel Innovation Center (TINC), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar startup berkesempatan lebih besar dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Memahami tantangan dan peluang selama krisis
Menurut Eko Seno Prianto, Business Incubation General Manager Telkomsel, karakteristik seorang startup founder dapat dilihat dari caranya menemukan peluang. Sekalipun semua bisnis sedang mengalami krisis, bukan tidak mungkin peluang-peluang baru bermunculan. Bagi startup, tantangan yang harus dihadapi antara lain adalah SDM, tes pasar, dan piloting. Permasalah SDM muncul ketika perusahaan memerlukan pekarya yang bertalenta, begitupun calon pekarya membutuhkan perusahaan ideal yang dapat menaunginya. Sedangkan permasalahan tes pasar dan piloting muncul ketika startup harus membuka tangannya lebih lebar untuk menjangkau calon konsumen potensial. Semakin cepat startup hadir sebagai solusi dari krisis yang terjadi, semakin banyak konsumen potensial yang dapat dijangkaunya.
Penyelarasan strategi bisnis yang terukur melalui program inkubator dan akselerator
Ada banyak program yang dirancang khusus untuk startup, seperti incubator, akselerator, dan venture capital (VC). Memahami potensi yang dimiliki tiap program dengan menyesuaikan kebutuhan perusahaan dapat mendorong inovasi di dalam startup. Startup harus belajar meMpresentasikan bisnis mereka secara baikd an meyakinkan. Untuk itu, mereka perlu belajar setiap aspek yang berperan penting bagi keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang.
Memahami tantangan dan peluang selama krisis
Menurut Eko Seno Prianto, Business Incubation General Manager Telkomsel, karakteristik seorang startup founder dapat dilihat dari caranya menemukan peluang. Sekalipun semua bisnis sedang mengalami krisis, bukan tidak mungkin peluang-peluang baru bermunculan. Bagi startup, tantangan yang harus dihadapi antara lain adalah SDM, tes pasar, dan piloting. Permasalah SDM muncul ketika perusahaan memerlukan pekarya yang bertalenta, begitupun calon pekarya membutuhkan perusahaan ideal yang dapat menaunginya. Sedangkan permasalahan tes pasar dan piloting muncul ketika startup harus membuka tangannya lebih lebar untuk menjangkau calon konsumen potensial. Semakin cepat startup hadir sebagai solusi dari krisis yang terjadi, semakin banyak konsumen potensial yang dapat dijangkaunya.
Penyelarasan strategi bisnis yang terukur melalui program inkubator dan akselerator
Ada banyak program yang dirancang khusus untuk startup, seperti incubator, akselerator, dan venture capital (VC). Memahami potensi yang dimiliki tiap program dengan menyesuaikan kebutuhan perusahaan dapat mendorong inovasi di dalam startup. Startup harus belajar meMpresentasikan bisnis mereka secara baikd an meyakinkan. Untuk itu, mereka perlu belajar setiap aspek yang berperan penting bagi keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang.