HUMAN DEVELOPMENT
Stoikisme di Era Modern
Perkembangan zaman, kehadiran teknologi merubah pola hidup manusia di era modern. Kehidupan bersosial pun turut berubah drastis, meninggalkan kehidupan bersosial yang telah berubah menjadi biasa dilakukan dengan teknologi. Itu semua mempengaruhi perilaku dan tindakan seseorang yang sedang hidup ditengah ambisi dan keresahan akibat ketidak pastian masa depan.
Millennial menjadi generasi yang sedang mencari jawaban di kala modernitas mengacaukan pandangan dan prinsip-prinsip diri. Sampai akhirnya stoicism kembali muncul menjadi perbincangan yang mempengaruhi cara pandang kaum millennial.
Stoicisme adalah filosofi yunani kuno yang dicetuskan oleh Zeno of Citium yang hidup di periode Hellenistik. Stoicism banyak mengajarkan tentang bagaimana menjalani hidup dengan tabah di tengah dinamika dan ketidakpastian.
Mengenal diri dan lingkungan sekitar yang merupakan bagian luar dari diri kita merupakan hal yang mungkin menjadi paling penting untuk dapat menjalankan filosofi stoic. Banyak yang terjadi dalam hidup kita tidak berada dalam kendali kita. Penganut stoicisme memilih fokus pada apa yang bisa mereka lakukan dan mengabaikan apa yang diluar kendali diri sendiri.
Sangat mudah untuk menjadi frustasi saat ini khususnya kaum milenial. Perubahan yang terjadi di luar menjadi alasan untuk marah dan kecewa. Perlu disadari bahwa ketidakbahagiaan berasal dari respons emosional yang telah kita pilih. Tanggung jawab terhadap peristiwa yang terjadi di luar kendali kita perlu dipastikan tidak mempengaruhi keadaan pikiran kita. Hal tersebut menyatakan jelas bahwa kebahagiaan kemampuan yang bisa diperoleh dalam diri dan pikiran kita sendiri.
Berikutnya adalah waktu. Kaum stoic atau stoa memahami bahwa waktu adalah aset terbesar yang dimiliki seseorang. Tidak seperti harta berwujud yang hilang, waktu tidak dapat dikembalikan. Oleh karena itu berusahalah untuk tidak menyia-nyiakannya sesedikit mungkin. Kebiasaan menunda-nunda akan kembali membawa kita dalam kekhawatiran dan menghantui kita. Itu merupakan hal yang seharusnya dihindari salah satunya dengan membuat komitmen terhadap jadwal dan kalender yang akan membantu.
Sering kita menghabiskan banyak uang untuk membeli barang mewah yang sering tidak kita butuhkan, hanya untuk sekedar menyenangkan orang lain. Banyak terjadi di dalam lingkungan sosial kita untuk tetap dianggap menjadi bagian dari kelompok menyebabkan kita kehilangan banyak biaya. Mungkin lebih banyak alasan yang akan muncul dari tindakan kita tersebut, namun lebih baik lagi bagi kita untuk menjalani hidup dengan cara kita sendiri dan mengabaikan pendapat orang lain. Jangan sampai kebahagiaan dialihkan kepada pendapat dan pandangan orang lain atau hal-hal yang tidak dibutuhkan.
Tetaplah fokus pada tujuan walaupun banyak gangguan dalam pengambilan keputusan. Di era modern kita dihadapkan dengan berbagai macam pilihan. Baik itu makanan, hiburan dan hal-hal menggiurkan lainnya. Namun hal tersebut tidak menguntukan dalam pandangan stoicism karena kita seakan dibuat lumpuh dalam keragu-raguan. Dengan terdapat banyaknya pilihan membuat kita terbiasa tidak berkomitmen pada satu jalur. Stoicism memerlukan tindakan yang bertujuan.
Informasi dan pengetahuan yang didapatkan pada hari ini tidak akan pernah cukup untuk memecahkan masalah di masa yang akan datang. Kesombongan dan ego hanya akan membuat kita memiliki beban. Jadilah selalu pembelajar untuk terus dapat menerima informasi, dan menjadi bijaksana tanpa harus memiliki beban.
Hal lainnya yang membantu stoicism adalah dengan menulis catatan. Menulis catatan atau jurnal membuat kita dapat memfokuskan pikiran dan merefleksikan diri yang memaksa kita untuk tidak terlalu berasumsi. Penerima manfaat terbesar dari hal ini adalah dirinya sendiri.
Kita perlu memiliki prinsip dalam menjalani hidup. Jangan hidup dalam keabu-abuan, karena prinsip akan semakin terkikis atas nama toleransi ataupun suatu kepentingan. Dengan berdiri teguh bukan untuk siapa-siapa, kamu akan mendapatkan segalanya.
Selalu persiapkan diri untuk menghadapi hal yang paling buruk untuk terjadi. Jika kita menganggap hal buruk tidak akan terjadi akan membuat kita pasif dan cenderung hanya berharap hal baik yang terjadi dibanding dengan mengambil tindakan nyata dari suatu hal yang terjadi. Tidak perlu menyangkal kenyataan hidup yang kadang pahit dan keras, kamu hanya perlu menerimanya dan mengambil tidankan dari hal tersebut. Kita hanya perlu jujur secara brutal dengan diri kita sendiri dan tidak pernah takut untuk menghadapi kenyataan. Itu merupakan cara terbaik yang dapat dilakukan untuk sukses dan siap untuk gagal.
Yang terakhir perlu kita pahami bahwa suatu hal yang akan kita capai itu tidaklah penting. Kita perlu mengingat tidak semua akan bertahan selamanya. Tidak perlu mengejar prestasi dengan harapan membangun warisan yang kerap hanya memberikan beban selama itu. Yang terpenting adalah kita dapat menjalani hidup dengan cara kita sendiri. Ini adalah satu-satunya cara agar dapat mengatakan bahwa kita telah menjalani hidup yang baik.