BUSINESS
5 Strategi Bisnis Selama Pandemi
Pandemi COVID-19 memukul hampir semua sendi kehidupan. Perekonomian dunia pun berjuang untuk bisa bergerak. Jutaan bisnis berjuang melawan kepunahan dan ekonomi anjlok setiap hari.
Di berbagai belahan dunia jampir semua sektor ekonomi terpukul. Tak terkecuali di Indonesia, Pandemi corona berdampak beragam terhadap perusahaan dalam negeri.
Berbagai strategi dilakukan, mulai dari efisiensi, menunda ekspansi hingga menekan biaya iklan dan promosi.
Baca Juga: Persiapan Melakukan Stock Opname Bagi Pebisnis
Hasilnya, hampir semua perusahaan menyatakan penjualannya terpengaruh pandemi corona dan 20% perusahaan memperkirakan pendapatannya lebih rendah dari target.
Bagaimana strategi untuk tetap bertahan sekaligus bisa berkembang? Dilansir dari The Business Standard, Minggu (13/12/2020), berikut 5 strategi untuk meningkatkan bisnis selama pandemi.
Diskon dan penawaran gratis
Berikan diskon atau beberapa Penawaran gratis untuk produk dan jasa kita. Metode ini terdengar berlawanan bagi beberapa orang, tapi yang pasti cara ini bisa kita lakukan.
Contoh yang paling terlihat seperti strategi yang dilakukan oleh aplikasi zoom. Pada awal pandemi kita tidak terlalu mengenal aplikasi ini.
Namun, sejak masa pandemi penggunanya telah melonjak dari 10 juta orang menjadi 200 juta hanya dalam beberapa Minggu. Zoom memberikan penawaran gratis.
Mereka memang mereka tidak memperoleh keuntungan, tapi perusahaan Zoom akan menghasilkan ribuan prospek baru dan pelanggan akan kembali membeli dalam beberapa hari mendatang.
Kolaborasi strategis
Setiap bisnis memiliki beberapa kekuatan dan kelemahan.
Untuk itu, ini adalah waktu yang tepat untuk berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk melengkapi kelemahan dan membantu membangun produk layanan atau penawaran baru untuk pelanggan.
Menjaga pelanggan lama
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan bisnis dengan anggaran pemasaran terbatas yaitu dengan menjaga pelanggan lama, pelanggan tetap, dan setia.
Di masa krisis ini untuk mendapatkan output yang maksimal, bisnis perlu lebih cenderung ke arah pemasaran digital dan teknologi pemasaran.
Daripada menghabiskan anggaran untuk mencari pelanggan baru, lebih baik mengidentifikasi pelanggan tetap dan setia yang paling menguntungkan.
Sehingga, kita bisa merancang penawaran menarik untuk mereka.
Inovasi bisnis
Diperlukan inovasi untuk mengidentifikasi masalah utama, spesifik, dan unik dari pandemi dan pasca pandemi ini, serta menyelesaikannya.
Uber di Amerika Serikat misalnya, memperkenalkan fitur baru Work Hub. Fitur ini memungkinkan pengemudi memberikan layanan berbeda untuk Uber Rata, Uber Works, dan lain-lain.
Eric Ries dalam bukunya, Lean Startup, menyebutkan setidaknya ada 10 upaya inovasi yang bisa dilakukan untuk bisnis.
Menjadi brand story
Sebuah perusahaan bisa fokus pada keterlibatan pelanggan, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan menciptakan hubungan yang dalam.
Artinya, di masa physical distancing, bisnis harus sepenuhnya memanfaatkan pemasaran digital dan teknologi untuk menjangkau konsumen.
Jika saat pandemi ini perusahaan merawat konsumen dan pegawai mereka dengan memberikan nilai dan konten yang layak, maka di masa depan perusahaan bisa mendapatkan hasil ribuan kali lipat.