Bisnis Barbershop, Bukan Cuma Urusan Pangkas Rambut

Seiring dengan perkembangan zaman, fenomena bisnis barbershop kian menjamur di kota-kota besar. Keberadaannya sudah sangat penting untuk mengurusi rambut para pria modern.

Oleh karena itu, memotong rambut sudah jauh dari kesan tradisional, seperti tahun 90-an yang hanya bermodal bangku di bawah pohon.

Barbershop naik kelas, bukan cuma dari segi kuantitas tapi juga dari kualitasnya.

Jika sebelumnya hanya butuh gunting, rambut, dan cermin, kini barbershop hadir dengan pelayanan yang nyaman: dinginnya ruangan ber-AC dan tersedianya banyak model rambut kekinian.

Alat yang digunakan pun tak hanya sekedar gunting dan silet, barbershop menggunakan pencukur rambut elektronik serta pembentuk rambut agar bisa bergaya trendi.

Tren bisnis barbeshop


Tren bisnis barbershop di Indonesia


Rudy Hadisuwarno, seorang penata rambut profesional yang juga pemilik jaringan bisnis salon rambut dan kecantikan punya pendapat terkait tumbuhnya tren bisnis barbershop.

Menurutunya, berkembangnya bisnis barbershop dipacu oleh pasar luar negeri, khususnya negara Eropa.

"Sejak tiga tahun belakangan, tren barbershop telah menggeser posisi salon dan tukang cukur tradisional," kata Rudy dikutip dari alinea.id, Jumat (4/2/2021).

Dirinya menegaskan, ada perbedaan besar terkait pelayanan yang diberikan antara barbeshop dan tukang cukur tradisional.

 "Lagian kan salon bukan tempat cukur khusus pria ya dan kalau tukang cukur tradisional mereka tidak melayani creambath dan keramas,” katanya.

Baca Juga: Inspirasi Foto Produk Makanan yang Menggugah Selera

Tak hanya itu, perbedaan juga terasa dari sisi profesionalitas. Jika tukang cukur tradisional hanya mendapat keahlian secara otodidak, para pemangkas barbershop sudah diberikan pelajaran mencukur dari kursus atau pelatihan.

“Potongan di barbershop hasilnya lebih tegas jika dilihat dari garis-garis potongannya, dibandingkan dengan salon dan tukang cukur tradisional,” ujar Rudy.

Ditambah lagi, lanjut Rudy, mulai dari dekorasi bangunan sampai pemangkasnya sebagian besar dibentuk mengikuti selera anak muda.

Karakter yang dibentuk dari bisnis barbershop


Karakter bisnis barbershop


Keberadaan barbershop ibarat bumi dan langit dengan pangkas rambut Asgar (Asli Garut), sebab barbershop lebih menempatkan diri teruntuk para pria 'berkelas'.

Boleh dikatakan, barbershop membentuk karkater dan kelasnya tersendiri.

"Sehingga wajar saja untuk harga dari jasa yang diberikan lebih mahal, karena mampu memfasilitasi apa kebutuhan dan maunya pria dalam hal hairstyling," kata Nikasius Dirgahayu pemilik Nick The Barbership , melansir kompas.com, Jumat (4/2).

Baca Juga: 3 Peluang Usaha Paling Menguntungkan di Tahun 2020

Berbeda dengan Rudy, Nikasius menganggap kemunculan barbershop muncul di Indonesia sejak 2011 imbas perkembangannya mulai besar di Amerika Serikat.

Akan tetapi, lanjut Nikasius, ada yang membedakan dengan pasar Indonesia terkait strategi serta konsep yang diterapkan. 

"Pijat setelah bercukur, itu tidak ada di Amerika. Hanya di kawasan Asia yang populer menghadirkan layanan itu," katanya. 

Ciri khas yang berbeda


Rudy dan Nikasius memang tak sembarang bicara soal peran barbershop yang bukan hanya tentang mencukur rambut, tapi sudah mencakup ke ranah gaya hidup.

Baca Juga: Kontribusi UMKM Tahun 2021 Diharapkan Mencapai 62,36%

Salah satu contohnya diungkap dari unggahan akun Twitter alexandra @hegemonster. Ada sebuah barbershop, yang tidak diketahui letaknya ini, membawa serta motor Harley-Davidson sebagai tempat duduk para pelanggan.

Ciri khas bisnis barbershop

Dengan strategi itu, bukan tidak mungkin barbershop bakal ramai didatangi penunggang moge yang ingin juga ditata rambutnya agar terlihat keren dan menawan hati para wanita.