UMKM Sulit Dapat Modal Usaha, Ini Solusinya

Permasalahan modal masih menjadi suatu persoalan bagi pihak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berkembang. 

Menurut hasil survey Mandiri Institute, 7,1% pelaku usaha UMKM di Indonesia berhenti beroperasi pada tahun 2021. Faktor utamanya adalah masalah permodalan yang dihitung dari 45% responden. Kurangnya modal bisa berkontribusi atas tidak terpenuhinya jumlah pesanan dan permintaan konsumen. Padahal, pelaku UMKM tidak akan mencapai keberhasilan yang maksimal jika tidak didukung dengan struktur permodalan yang kuat.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pelaku usaha dapat memperoleh akses kredit ke perbankan. Namun, cukup sulit mendapat pendanaan dari perbankan karena UMKM tidak selalu memiliki kapasitas yang diinginkan perbankan. Menurut Direktur Utama BRI, Sunarso, UMKM perlu dibekali ilmu administrasi manajerial untuk mengatur keuangan, mengakses informasi, mengakses pasar, dan mengakses permodalan. Padahal, tidak semua pelaku usaha mendapat ilmu mengenai administrasi manajerial terutama membuat pencatatan keuangan atau pembukuan yang baik.

Software Pintarusaha.ai
Sebagai solusinya, platform Pinterusaha.ai dapat memfasilitasi pembukuan dan administrasi bisnis dalam UMKM. Pelaku UMKM dapat mengatur kegiatan usaha seperti memeriksa stok barang, membuat bundle menu, perhitungan penjualan, hingga melihat laporan keuangan dari usaha. Terutama, Fasilitas pembuatan laporan keuangan yang terstruktur dan efisien dapat berkontribusi dalam pemilihan Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh perbankan di Indonesia seperti Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BTN, dan bank lainnya. 

Platform ini juga dapat diakses melalui komputer, laptop, tablet, atau smartphone. Maka dari itu, dengan penggunaan Pinterusaha.ai konsumen dapat memecahkan sebuah permasalahan akses kredit bank dengan menginput semua catatan keuangan dan penjualannya, sehingga bank dapat mempercayakan pelaku UMKM.