SOFTWARE ENGINEERING

User Experience (UX)

Wellcode.IO team | 08 OCT 2021
Pastinya kalian sering menggunakan aplikasi seperti gojek, Netflix, tokopedia dan aplikasi lainnya. Apakah kalian merasa kesulitan atau mudah dalam menggunakan aplikasi? Hal tersebut dikatakan sebagai User Experience (UX) atau pengalaman seorang user dalam menggunakan sebuah aplikasi maupun website.

Selain design tampilan yang bagus atau disebut sebagai User Interface (UI) pembuatan aplikasi atau website juga tidak lepas dari User Experience (UX).



Definisi dari User Experience (UX)


Definisi User Experience

User Experience (UX) adalah sebuah pengalaman seorang pengguna internet saat berinteraksi/menggunakan sebuah produk digital berupa aplikasi atau website. Pengalam tersebut dilihat dari mudahnya penggunaan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari produk tersebut.

Bisa dikatakan bahwa user experience yang baik tidak akan membuat pengguna menjadi sulit untuk mencapai tujuan mereka saat menggunakan produk digital tersebut. Mulai dari design UI yang friendly, produk yang ringan untuk diakses hingga menu yang tidak berbelit-belit, dan lainnya.

User Experience yang buruk menyulitkan pengguna untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Akan banyak efek buruk terhadap produk digital tersebut salah satunya kurangnya minat pengguna untuk menggunakan kembali produk digital tersebut.



 Pentingnya UX Research

Pentingnya UX Research

UX Research memungkinkan seorang designer membuat desain yang tepat sasaran untuk user, memastikan user menggunakan produk tanpa kesalahan, membuat produk gampang dipahami sehingga user ingin memakai produk tersebut, menvalidasi hipotesis ke real user, dan mempelajari produk dari competitor.

Selain hal tersebut manfaat dari peranan UX Research yaitu memudahkan pebisnis mengetahui attitude, kebiasaan atau behavior pengunjung website, serta pain point yang dirasakan konsumen. Hal tersebut mendorong pemilik website agar dapat menciptakan aplikasi atau website yang sesuai. Memudahkan pebisnis mencapai goals jangka Panjang karena loyalitas dsari konsumen terjaga. Memudahkan team desain saat membuat aplikasi atau wen yang memenuhi kebutuhan konsumen. Yang terakhit manfaat dari UX Research adalah menghemat biaya karena perusahaan dapat menciptakan solusi berdasarkan permasalahan konsumen.



Tipe-tipe UX Research

Tipe-tipe UX Research


1.       Generative
Disebut sebagai penelitian eksplorasi atau penemuan, di mana penelitian ini menghasilkan pemahaman mendalam tentang motivasi, perilaku dan lainnya.  Tujuan dari penelitian generative ini untuk membantu anda mengidentifikasi masalah yang relevan. Penelitian ini dilakukan pada fase penemuan proses penelitian pengguna dan biasanya terjadi sebelum proses desain pada website atau aplikasi. Melakukan penelitian generative lebih awal akan memastikan dan memahami ruang masalah dengan baik. Biasanya, ketika perusahaan mencoba berinovasi, penelitian generative adalah cara paling efektif untuk menemukan wawasan baru. Penelitian generative membantu mengembangkan pemahaman pengguna yang lebih dalam untuk menemukan peluang solusi dan inovasi.
 
Peran mendasar dari peneliti pengguna untuk menjembatani kesenjangan antara apa yang dikatakan dan dirasakan oleh pengguna. Melalui penelitian generative, dapat menemukan kebutuhan yang dimiliki pengguna yang tidak dapat diungkapkan.  Penelitian Generative memiliki dua teknik yaitu studi lapangan dan wawancara pengguna.


2.       Evaluative
Mengevaluasi produk dengan melakukan proses usability. Penelitian ini cocok untuk menilai solusi produk tertentu guna memastikan mudah digunakan dan berfungsi sebagaimana mestinya. Penelitian ini digunakan untuk menilai masalah tertentu guna memastikan kegunaan dan mendasarkannya pada keinginan, kebutuhan dan keinginan orang nyata (dilakukan untuk menilai sesuatu yang ada, misalnya desain atau aplikasi atau layanan). 
 
Evaluative research ada dalam fase test dan listen pada siklus pengembangan desain produk dan layanan. Proses ini dilakukan oleh ahli/evaluator UI/UX dengan upaya mendeteksi masalah yang ada pada fungsionalitas produk.


3.       Quantitative
Penelitian kuantitatif digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data numerik, mengidentifikasi pola, membuat prediksi, dan menggeneralisasi temuan tentang target audiens atau topik. Data dikumpulkan secara tidak langsung, baik melalui alat penelitian UX yang merekamnya secara otomatis, seperti Google Analytics atau Maze, atau secara manual dengan mengukur dan menganalisis metrik UX.
 
Data kuantitatif memberikan dasar untuk tolak ukur dan penghitungan  serta dapat membantu Anda memutuskan versi desain atau produk dengan performa terbaik. Sumber data kuantitatif yang paling umum adalah analitik, data pengujian kegunaan, survei online, dan pengujian A/B.
 
Tujuan dari penelitian quantitative untuk menjawab pertanyaan apa, kapan, atau di mana Misalnya, saat mengumpulkan metrik kegunaan seperti tingkat keberhasilan tugas, waktu mengerjakan tugas, tingkat penyelesaian, klik, tingkat konversi, dan peta panas. Dapat mengukur seberapa baik kinerja desain dan menemukan masalah pada halaman atau alur pengguna.
 
Salah satu keunggulan penelitian kuantitatif adalah kemampuan untuk menjalankan studi dengan ukuran sampel yang besar dan mengumpulkan data yang relevan secara statistik.


4.       Qualitative 
Penelitian pengguna kualitatif mencakup metode penelitian seperti wawancara pengguna dan studi lapangan dan membantu Anda mengumpulkan data kualitatif melalui pengamatan langsung dan studi partisipan. Data kualitatif menghasilkan pemahaman tentang motivasi, pemikiran, dan sikap orang. Jenis penelitian ini adalah kunci untuk mengungkap 'mengapa' di balik tindakan dan mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang suatu topik atau masalah.

Penelitian kualitatif memberikan wawasan mengenai orang, produk, dan masalah yang diteliti, dan membantu menginformasikan pengambilan keputusan selama proses desain dan pengembangan produk.


5.       Behavioural
Behavioral merupakan jenis metode UX Research yang berfokus pada apa yang user lakukan. riset yang bertujuan untuk memahami bagaimana pengguna menggunakan suatu produk, apa yang pengguna akan lakukan dengan cara mengobservasinya. 
Singkatnya, penelitian behavioural untuk mengetahui perilaku pengguna saat melakukan berinteraksi dengan suatu produk digital.
 
Beberapa metode UX Research yang termasuk dalam jenis Behavioral seperti: A/B Testing, eyetracking, dan lainnya.


6.       Attitudinal
merupakan jenis metode UX Research yang berfokus pada user katakan atau ungkapkan langsung saat dilakukannya research. Beberapa metode UX Research yang termasuk dalam jenis Attitudinal seperti: interview, FGD, survey, concept testing, card sorting, dan lainnya.
Bertujuan untuk mengetahui pendapat orang-orang mengenai sikap mereka ketika ditanyakan atau dihadapkan dengan suatu hal, bagaimana perasaannya atau sikap mereka ketika menggunakan produk digital tersebut. 
Misalnya, dapat melibatkan atau menanyakan kepada pengguna mengapa mereka menyukai atau tidak menyukai fitur di situs Anda sebelum menggunakannya. 
 

You may also like

TAX

PPN atas Pembelian Agunan : Apa, Bagaimana, dan Dampaknya terhadap Wajib Pajak?

Taxsam.co Team | 29 SEP 2023

TAX

Terima Fasilitas Kesehatan dari Kantor Kena Pajak Nggak, Ya?

Taxsam.co Team | 22 SEP 2023

TAX

Pajak Judi Online di Indonesia? Mungkin Nggak, Sih?

Taxsam.co Team | 22 SEP 2023