NEWS

Wellcode.io Membahas Teknologi Artificial Intelligence dan Machine Learning untuk Industri 4.0 di Cikarang

Wellcode.IO team | 27 MAR 2019

Cikarang Pusat, 15 Maret 2019 – M. Fahrizal S (CEO Wellcode.io), Ilham R. Purba (VP Strategic Alliance Wellcode.io), Pria Akbar (VP Product Line), dan A.R. Wicaksono (Technology Adviser Wellcode.io), beberapa pendiri perusahaan pemula Indonesia digital (Indonesia Digital Startup) beserta Yusuf Ricky Carell Saptenno (CTO PT Digital Optima Integra/DOIT dan Executive Director PT Inspirasi Optima Selaras/IOS) dan Henry Mulyana (Commissioner PT DOIT dan Board & CEO PT IOS) tengah berdiskusi terkait pengembangan teknologi untuk sektor industri di Cikarang.

Saat ini terdapat kurang lebih 3000an pabrik berdiri dimiliki oleh para investor asing yang berasal dari 25 negara berbeda. Kawasan Industri Cikarang dianggap mampu mendonasi 34,46% PMA Nasional dan 20-45% ekspor nasional. Pada Tahun 2008 tercatat omzet yang dihasilkan kawasan industri Cikarang mencapai nilai ± US$ 40 Milyar. Dimana, 70% nya adalah kontribusi ekspor. Saat ini Cikarang dikenal sebagai kota industri terbesar se-Asia Tenggara.

PT DOIT & PT IOS menurut Ricky telah banyak berkontribusi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi bagi sektor industri di Cikarang. Menurut Ricky permintaan SDM yang memiliki kemampuan di bidang teknologi dan informasi berbanding lurus dengan perkembangan teknologi, sehingga banyak saat ini pelaku usaha sektor industri yang berminat untuk mencari SDM yang memilki kemampuan di bidang teknologi dan informasi (TI), ataupun bermitra dengan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi.

PT DOIT & PT IOS menurut Ricky juga telah bermitra dengan beberapa perusahaan perangkat lunak asing untuk mampu mendukung teknologi agar dapat mendukung proses bisnis sektor industri maupun industri pendukung di Cikarang. Diri nya sangat menyayangkan bahwa saat ini di Indonesia masih minim perusahaan di bidang teknologi yang mampu mendukung proses bisnis industri dan industri pendukung, karena menurut nya teknologi tersebut mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas di sektor industri. Apalagi saat ini pasar indonesia telah di lirik oleh berbagai investor dan produk asing untuk mendukung sektor industri di Indonesia khusus nya di Cikarang. Sehingga menurut Ricky untuk mengantisipasi daya saing produk teknologi dari luar negeri, saat ini Indonesia memerlukan perusahaan-perusahaan digital yang memahami segi-segi teknologi dalam mendukung sektor industri dan pendukung industri.     

Wellcode.io dan Pengembangan Teknologi Artificial Intelligence dan Machine Learning untuk sektor Industri & Industri Pendukung

Dalam kesempatan diskusi tersebut, M. Fahrizal S. (CEO Wellcode.io) mengatakan bahwa Team Wellcode.io tengah mengembangkan produk teknologi yang dapat mendukung proses bisnis sektor industri dan pendukung industri. Selain itu M. Fahrizal juga mengatakan bahwa segenap team nya telah berupaya untuk menciptakan produk yang memiliki keunggulan dibanding produk teknologi yang berasal dari luar negeri. M. Fahrizal beserta segenap Team Wellcode.io ingin menunjukkan bahwa produk teknologi Indonesia mampu bersaing dengan produk-produk teknologi dari luar negeri, bahkan Team Wellcode.io mengklaim telah memahami dan mempelajari proses bisnis di Indonesia selama bertahun-tahun sehingga lebih memiliki wawasan dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap produk teknologi yang ramah dengan pengguna lokal.

M. Fahrizal S. dan segenap Team Wellcode.io memiliki visi dan misi yang jelas untuk membidik perkembangan teknologi dalam rangka mendukung kemajuan Industri 4.0 yang telah bergaung di dunia Internasional. Di era digital menurut M. Fahrizal S. bisnis dan manusia harus dapat menyatu dan saling terintegrasi. Sehingga para pengelola bisnis dapat mengawasi secara real time setiap peristiwa yang terjadi dalam proses bisnis nya. Teknologi-teknologi dukungan seperti Artificial Intelligence dan Machine Learning harus secara massive dikerahkan dalam mendukung proses bisnis di sektor industri.

Wellcode.io Mengembangkan Teknologi Pendukung untuk Industry 4.0

Teknologi yang dibuat dalam industri 4.0. berpusat pada penggunaan teknologi digital untuk mendorong proses bisnis secara lebih efisien dan efektif. Segi teknologi yang perlu diperhatikan adalah (i) Penggunaan Big Data untuk dapat menganalisis data dan informasi dari setiap divisi dalam organisasi, (ii) Arsitektur sistem informasi yang terintegrasi, sehingga terdapat sinkronisasi gerak dan pengambilan keputusan antar divisi dalam organisasi, (iii) Augmented reality dan Virtual Agent, sehingga mendorong efisiensi dan efektifitas interaksi antar divisi produksi dan konsumen dalam membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, selain itu mesin dan peralatan industri bisa di pelajari terlebih dahulu melalui model 3D, sehingga tingkat kesalahan bisa diminimalkan dan biaya pengembangan bisa lebih efisien, (iv) Cloud computing, dimana semua data-data disimpan dalam arsitektur data berbasis cloud dan dapat menganalisis data-data secara real time, membuat data tersebut dapat di akses oleh internal organisasi yang di otorisasi, (v) internet of things digunakan untuk melakukan analisis produktivitas dan otomasi peralatan pabrik, sehingga perusahaan dapat memaksimalkan produktivitas mesin dan peralatan nya, (vi) cyber security dimana terdapat lapisan pertahanan berbasis digital untuk mengamankan data-data perusahaan agar terhindar dari akses pihak-pihak internal maupun eksternal organisasi yang tidak memiliki otoritas, dan area-area pengembangan teknologi lain nya yang masih sangat luas.

Menurut A.R. Wicaksono (Technology Adviser Wellcode.io), penerapan teknologi untuk mengarah ke Industry 4.0 tidak dapat terjadi selama Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi mesin organisasi belum mampu mengadaptasi teknologi secara sempurna. Sehingga diperlukan kerja sama antara Wellcode.io dan PT DOIT & PT IOS dalam mewujudkan lingkungan digital (digital environment) di sektor industri dari hulu ke hilir. Penerapan teknologi digital tanpa disertai dukungan SDM yang memadai, tidak akan pernah berhasil. Beberapa perusahaan raksasa di dunia, seperti AOL Instant Messenger, Pets.com, Yahoo, MySpace, Netscape, pernah menjadi raksasa teknologi dan seketika gagal karena SDM nya tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang pesat. Disebutkan bahwa terdapat beberapa tahapan perkembangan revolusi industri di dunia. Perkembangan generasi ke-1 (pertama) adalah pada tahapan mekanisasi dan mesin uap. Perkembangan generasi ke-2 (kedua) adalah pada tahapan produksi massal, perakitan, dan listrik. Perkembangan generasi ke-3 (ketiga) adalah pada tahapan komputerisasi dan otomasi. Saat ini perkembangan generasi ke-4 (keempat) atau dikenal industri 4.0 pada tahapan robotika dan kecerdasan buatan (artificial intelligence dan machine learning)

Perubahan Budaya dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ke Arah Digital

Sehingga dalam proses transformasi dari lingkungan industri yang masih bergerak manual ke digital, diperlukan proses transformasi budaya (culture transformation). Bahkan setelah terjadi transformasi budaya dan organisasi mampu menggunakan teknologi dengan baik dalam rangka meningkatkan keunggulan kompetitif nya, organisasi harus terus mampu belajar dan berkembang untuk mengantisipasi inovasi teknologi yang mengganggu eksistensi nya.

Teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML), dianggap sebagai salah satu teknologi utama yang menjadikan organisasi mampu belajar secara cepat. Dengan bantuan teknologi tersebut, organisasi mampu mempelajari pola-pola pengambilan keputusan dan mendapatkan wawasan dari setiap kegagalan dan keberhasilan produk yang pernah beredar di pasaran. Sehingga dengan data yang akurat dari pengembangan teknologi AI dan ML di masa depan, anggota organisasi yang duduk di tingkat strategi dan manajemen mampu mendapatkan wawasan dan pendalaman dalam pengambilan keputusan untuk mengembangkan segi-segi bisnis nya.


Wellcode.io Team

Leading high-tech Indonesia Startup Digital - which serves the community with revolutionary products, system development, and information technology infrastructure


You may also like

TAX

PPN atas Pembelian Agunan : Apa, Bagaimana, dan Dampaknya terhadap Wajib Pajak?

Taxsam.co Team | 29 SEP 2023

TAX

Terima Fasilitas Kesehatan dari Kantor Kena Pajak Nggak, Ya?

Taxsam.co Team | 22 SEP 2023

TAX

Pajak Judi Online di Indonesia? Mungkin Nggak, Sih?

Taxsam.co Team | 22 SEP 2023