TECH
Deretan Kasus Jack Ma dan Bisnisnya
Alibaba di tangan Jack Ma memang penuh prestasi. Jack Ma berhasil mengukuhkan Alibaba sebagai raksasa e-commerce paling besar dan sukses di dunia.
Tapi, kisah sukses Alibaba tidak sempurna begitu saja. Ada beberapa catatan hitam yang mengiringi perjalanan Jak Ma.
Apa saja? Berikut ulasannya yang dihimpun pinterusahaNews dari berbagai sumber, Jumat (5/2/2021).
Taobao masuk blacklist badan perdagangan Amerika
Anak perusahaan Alibaba, Taobao adalah situs berbelanja berbahasa mandarin, yang mempunyai fungsi mirip dengan eBay, Rakuten, dan Amazon.
Taobao seringkali masuk blacklist lembaga pemerintah AS, US Trade Representative karena terdapat barang palsu atau bajakan. Namun, pihak Taobao selalu membatahnya.
Digugat perusahaan fashion Prancis
Gucci dan Yves Saint Lauren pernah menggungat Alibaba karena dinilai mendukung penjualangan barang bajakan serta mengambil untung besar.
Dalam gugatannya mereka menuduh Alibaba berkonspirasi untuk memproduksi, menjual, dan memasarkan barang-barang palsu yang menggunakan merek mereka tan izin.
Dalam gugatan itu disebutkan beberapa contoh seperti iklan tawaran untuk membeli tas Gucci seharga hanya 2 sampai 5 dolar AS, padahal harga asli tas-tas itu adalah 795 dolar AS.
Catatan kasus Jack Ma dan Alibaba
Pada tahun 2010, bank sentral China mengeluarkan peraturan lisensi untuk penyedia layanan ketiga serta panduan terpisah untuk institusi pembayaran yang dibiayai pihak asing.
Lantas Alipay direstrukturisasi jadi perusahaan domestik oleh Jack. Ma. Namun, Yahoo dan Softbank sebagai pemegang saham terbesar Alibaba tidak diberikan informasi apapun.
Baca Juga: Publik Masih Pertanyakan Nasib Jack Ma
Aksi tersebut membuat Ma dikritik karena dianggap mengkhianati kepercayaan investor. Sampai sekarang, insiden itu masih menyisakan misteri dan tidak ada informasi lebih lanjut.
Akan tetapi ada yang mengatakan kalau Jack Ma tidak akur dengan Yahoo. Hal itu terbukti kemudian Alibaba membeli kembali sama mereka dari Yahoo.
Perseteruan Jack Ma dengan Xi Jinping
Berawal dari pidato Jack Ma pada sebuah acara di Shangai usai mengkritik sistem keuangan China sudah usang di hadapan para pejabat dan wakil presiden China, Jack Ma lantas menghilang selama 3 bulan.
Banyak spekulasi bermunculan jika Jack Ma dibunuh atau dipenjara oleh pemerintah China. Namun, pada awal tahun 2021, Jack Ma kembali muncul ke publik lewat sebuah video.
Kejadian itu membuat para investor tidak yakin pada masa depan Alibaba. Sehingga ada yang mengatakan kalo pemerintah China bakal membuat Alibaba tidak bisa bergerak leluasa.
Baca Juga: 3 Bulan Menghilang, Kini Jack Ma Kembali Muncul
Namun Richard McGregor, pengamat dari Lowy Institute, punya pendapat berbeda.
"Saya pikir Alibaba masih akan menjadi sebuah perusahaan substansial dan Jack Ma tentunya masih akan menjadi pebisnis penting. Tapi sayapnya telah diringkus," kata Gregor dikutip dari ABC, Jumat (5/2).
McGregor mengatakan pemerintah China akan berusaha mengendalikan para raksasa teknologi agar tetap berjalan pada peraturan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
"Xi Jinping menekan perusahaan swasta besar, memastikan mereka bekerja untuk Partai, memastikan mereka tidak terlalu besar. Tidak ada perusahaan swasta yang terlalu besar untuk dihukum," tambahnya.