NEWS
Jokowi Optimis Produk Ekonomi Syariah Indonesia Diminati Banyak Negara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai prospek ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia akan sangat menjanjikan karena telah digemari banyak penduduk dari negara non-muslim di dunia.
"Ekonomi dan keuangan syariah masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Tidak hanya diminati oleh negara dengan mayoritas penduduk muslim,"
"Tapi juga oleh negara-negara lain seperti Jepang, Thailand, hingga Amerika Serikat," ujarnya lewat acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 secara virtual, Rabu (28/10/2020).
Jokowi optimis ekonomi syariah berpotensi untuk memperluas penyerapan tenaga kerja
Dirinya juga mengatakan jika pengembangan ekonomi dan keuangan syariah mempebesar peluang penyerapan tenaga kerja.
Sektor yang bisa dimaksimalkan antara lain ialah sektor rill, padat karya, sampai industri halal di Indonesia.
"Sangat potensial untuk memperluas penyerapan tenaga kerja dan membuka peluang usaha baru," kata Jokowi seperti dikutip liputan6.com.
Untuk mewujudkan itu, menurut Jokowi, perlu dilakukan pengembangan secara integratif dan komprehensif, mulai dari efisiensi regulasi, persiapan sumber daya manusia, dan membenahi ekosistem.
Fakta tentang produk halal di dunia
Tercatat, konsumsi produk halal di pasar dunia pada tahun 2018 mencapai 2,2 triliun dollar AS dan diprediksi akan terus berkembang mencapai 3,2 triliun dollar AS di tahun 2024.
Dari data tersebut bisa disimpulkan jika permintaan produk halal oleh konsumen global bakalan mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Data ini didapat dari laporan The State of Global Islamic Report 2019-2020 memperlihatkan, jika pengeluaran konsumen muslim dunia untuk halal lifestyle dan pariwisata ramah muslim mecapai 2,2 triliun.
Baca Juga: Laporan TMP Group Menampilkan Indonesia Jadi Juara: Negara Paling Rumit Investasi
Baca Juga: Laporan TMP Group Menampilkan Indonesia Jadi Juara: Negara Paling Rumit Investasi
Indonesia menjadi negara konsumen produk halal terbesar di dunia dengan kontribusi mencapai 10 persen atau 214 miliar dollar AS dari pangsa pasar dunia.
Untuk negara ekportir terbesar di dunia masih ditempati Brazil dengan nilai eskpor mencapai 5,5 miliar dollar AS disusul Australia sebesar 2,4 miliar dollar AS.
Wapres sangat mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia
Wakil Presiden Ma'ruf Amin, mendukung adanya pengembangan produk ekonomi dan keuangan syariah karena bisa jadi instrumen baru dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi COVID-19.
"Saya memiliki keyakinan bahwa berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah dan pelaku usaha keuangan syariah, baik di di bidang ekonomi syariah maupun komersial finance dan sosial finance syariah,"
"Memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi dan berperan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," katanya dalam webinar bertajuk "Potensi Ekonomi Syariah Pasca Pandemi".
Baca Juga: Pemprov DKI Hapus Denda Administrasi Pajak Bumi dan Bangunan
Baca Juga: Pemprov DKI Hapus Denda Administrasi Pajak Bumi dan Bangunan
Dirinya mecontohkan potensi besar yang dimaksud yakni terkait zakat, infaq, dan sedekah (zis) juga wakaf sampai saat ini belum bisa dioptimalkan.
Sehingga potensi sektor social finance masih belum mampu dijadikan alternatif untuk menopang aspek fiskal dalam rangka akselerasi pemulihan ekonomi nasional.
Aplikasi khusus UMKM untuk lebih sukses, bisa cek tautan di bawah ini!
Kamu pengusaha yang sedang mencari produk digital dengan berbagai macam fitur seperti Point of Sales (POS) dan administrasi bisnis hanya dalam satu genggaman?
Cobain deh aplikasi pinterusaha.ai. Aplikasi ini bisa menjawab segala kebutuhan berbisnis kamu makin mudah. Yuk cari tahu dengan telusuri web pinterusaha.ai di sini!