Tahun 2030, Kecerdasan Buatan Bakal Ambil Alih Pekerjaan Manusia!

Hal yang dikhawatirkan dari perkembangan teknologi robot dan kecerdasan buatan adalah keberadaannya dapat mengambil alih pekerjaan manusia.

Informasi tersebut berasal dari riset Oxford Economics. Hasilnya, para peneliti bahkan sudah sejak lama memprediksi pada tahun 2030 sebanyak 20 juta lapangan pekerjaan akan diambil alih robot.

Mereka memperkirakan dalam sembilan tahun ke depan akan ada 14 juta robot yang dipekerjakan hanya di negara China saja. Analisa ini dibuat pakar ekonomi dengan melihat tingkat adopsi otomasi di tempat kerja.

Dikerahkannya robot di tempat kerja diperkirakan akan membawa keuntungan dari segi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Tapi peneliti juga mengakui akan ada isu yang harus dihadapi di saat bersamaan.

Melasir laman oxfordeconomics.com, Minggu (25/4/2021) puluhan juta pekerjaan akan hilang imbas dari robotisasi. Terutama di tingkatan ekonomi yang lebih mengandalkan pekerja dengan keterempilan rendah.

Proses itu diprediksi akan meningkatkan ketimpangan pendapatan antar manusia yang mempunyai keterampilan tinggi dan rendah. 

Laporan tersebut mendetailkan, lebih dari 1,5 juta pekerjaan di Amerika bakal diambil alih oleh Robot pada tahun 2030. Sementara di kawasan Eropa, 2 juta orang akan kehilangan pekerjaan karena proses otomatisasi.

Bahkan di kawasan Asia, terutama daratan China saat ini, satu dari lima robot yang ada sudah lebih dulu dipergunakan jasanya pada industri otomotif. 

Meski demikian, dengan adanya laporan ini diharapkan para regulator tidak menghentikan proses otomatisasi. 

"Temuan ini seharusnya tidak membuat pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya untuk berusaha menggagalkan adopsi teknologi robot,"

"Sebaliknya tantangannya adalah untuk mendistribusikan keuntungan robotika secara lebih merata dengan membantu pekerja yang rentan bersiap dan beradaptasi dengan perubahan," tulis laporan tersebut.