Work Location Tool, Fitur Terbaru Google

Google memiliki karyawan sekitar 140.000 orang di seluruh dunia, dan mengharapkan kerja di masa pasca pandemi. Akhirnya google mempekerjakan 60% karyawan akan bertemu di kantor dalam beberapa hari seminggu, 20% akan berada di lokasi kantor baru, dan sisanya 20% bekerja dari rumah kata CEO Sundar Pichai, bulan Mei lalu.

Selasa (22/06), Google meluncurkan fitur baru yang memudahkan pekerjaannya menghitung gaji dan tunjangan untuk pekerjaan jarak jauh dan dapat disesuaikan dengan lokasi.

Work location tool, fitur terbaru yang sudah diluncurkan oleh Google. Fitur ini adalah fitur yang segera  diluncurkan dan ini akan memperkiraan berapa banyak kompensasi seseorang di tempat mereka tinggal.

Baca Juga: Facebook Memperluas Whatsapp Ke Dalam Marketplace

work location tool

Dengan pengaturan jarak jauh ini seseorang dapat bekerja dimana saja, asalkan memiliki alat yang tepat untuk pekerjaan itu, seperti komputer dna koneksi internet.

Pengguna dapat mencocokan system komputasi Work Location Tool dengan career website Google untuk mengetahui berapa gaji yang diharapkan ketika tinggal di Negara bagian yang berbeda.

 Setiap Negara memiliki penilaian sendiri untuk kompensasi dan tingkat upah karyawan. Ada beberapa yang tidak memiliki nilai tinggi untuk pekerjaan yang spesifik dan ada pula beberapa yang memberi lebih yang berada di industri.

 “Kami akan beralih ke minggu kerja campuran ketika sebagian besar Google menghabiskan sekitar tiga hari di kantor dan dua hari dimanapun mereka bekerja dengan baik. Karena waktu di kantor akan difokuskan pada kolaborasi, area produk, dan fungsi. Anda akan membantu memutuskan tim hari mana yang akan berkumpul di kantor. Juga akan ada peran yang mungkin berada di lokasi lebih dari tiga hari seminggu karena jobdesknya.” Kata Pichai.

Google mengatakan bahwa perusahaan akan membayar karyawan di atas rata-rata dan ekuitas tidak akan berkurang untuk membayar transfer karyawan AS.

Jika karyawan meminta transfer ke kota baru. kompensasi mereka akan disesuaikan dengan tarif, sesuai dengan wilayah setempat. Jika karyawan bekerja di San Fransisco atau New York berarti akan ada penurunan jika mereka pindah ke kota yang lebih kecil.

 “Dengan tempat kerja hybrid, maka akan lebih banyak karyawan yang mempertimbangkan di mana mereka tinggal dan cara untuk bekerja” ucap salah satu karyawan yang bekerja di Google.

Baca Juga: Pengguna Internet 5G Diprediksi Hampir 600 Juta Di Dunia Tahun Ini

Work Location tool ini menyoroti beberapa faktor yang perlu ditimbangkan ke perusahaan saat mereka beralih ke model kerja hybrid.

Dia pun menambahkan untuk melengkapinya lebih baik diinformasikan ke mereka untuk mengeksplorasi pilihan mereka, dan Google juga telah membangun alat yang memungkinkan karyawan untuk pindah ke lokasi baru atau pergi jauh.

Fleksibilitas ini menjadi isu utama ketika perusahaan mencoba membawa karyawan kembali ke kantor setelah lebih dari satu tahun bekerja jarak jauh.