Apa Arti SOS? Tanda Bahaya yang Lagi Viral di Pulau Laki Kepulauan Seribu

Media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya signal SOS di Pulai Laki, Kepulauan Seribu, lewat aplikasi Google Map. Lantas, apa sih arti tanda SOS?

Perlu kamu tahu nih, SOS adalah singkatan dari Save Our Ship. Biasanya digunakan untuk meminta pertolongan terutama ketika terdampar di laut atau di pantai sebuah pulau.

Mengutip laman Wikipedia (20/1/2021), tanda ini pertama kali digunakan oleh pemerintah Jerman pada 1 April 1905 dan menjadi standar di seluruh dunia sejak 3 November 1906.

Viral tanda SOS, berkaitan dengan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air?


Evakuasi Basarnas pada jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182


Nah, tanda SOS saat ini sedang ramai diperbincangkan warganet dan menjadi tranding topic di beberapa media sosial.

Warganet menduga, salah satu korban dari Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada 9 Januari 2021, mengirimkan pesan pertolongan melalui aplikasi Google Maps.

Namun, hal itu dibantah oleh Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Rasman di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2.

Baca Juga: Libur Telah Tiba, Yuk Naikan Peluang Usaha

"Nanti kita akan cek sesuai dengan informasi yang diberikan tadi," katanya, melansir dari laman liputan6.com Rabu (20/1/2021).

Ia mengatakan, pihaknya tak ingin meduga-duga sebelum melakukan pengecekan lebih lanjut."Untuk tanda SOS tadi kita coba dalami nanti ya. Saya tidak mau berspekulasi apa yang ada di situ," ujarnya.

Tanda SOS jadi salah satu arti untuk memanggil pertolongan, lantas apa kata camat Kepulauan Seribu?


Camat Kepulauan Seribu


Di tempat terpisah, Camat Kepulauan Seribu Selatan, Angga Saputra, mengatakan pihaknya sedang menelusuri keberadaan kabar tentang ramainya tanda SOS di Pulai Laki.

"Hari ini lagi ditelusuri ke sana. Kita telusuri dulu, saya (dapat) capture-an doang kan," ujar Angga dilansir dari kompas.com Rabu (20/1/2021).

Baca Juga: Kabar Gembira! Pemerintah Perpanjang Subsidi Bunga KUR

Dugaan Angga, sinyal SOS bisa saja berasal dari nelayan yang sedang bersandar di Pulai Laki dan memerlukan pertolongan. Dia mengatakan kalau Pulai Laki merupakan tempat tak berpenghuni.

"Kalau angin barat ini biasanya banyak (nelayan) yang sandar ke sana, neduh gitu. Bisa juga nelayan sandar di situ, bisa kemungkinan," katanya.
 
Atas kejadian ini, pihaknya akan melakukan penyelidikan mengenai sinyal tersebut dan memastikan kebenaran yang muncul di media sosial.