Pemerintah China Mau Bikin Lemah Bisnis Jack Ma di Sektor Media

Alibaba, perusahaan yang dibesarkan Jack Ma merupakan salah satu e-commerce raksasa yang berasal dari China. Tak hanya berkompetisi di bidang toko online, Jack Ma ternyata merambah bidang lain yakni media massa. 

Namun, eskpansi bisnis ini membuat pemerintah China tidak berkenan. Mengutip laporan Wall Street Journal, pemerintah China telah meminta Alibaba untuk melepas investasi media yang mereka miliki.

Baca Juga: Gokil! Pelanggan Disney+ Tembus 100 Juta, Paling Banyak di Indonesia dan India

Persoalan antara pemerintah China dengan Alibaba sudah berlangsung sejak lama. Diketahui, Alibaba memiliki beberapa media terkenal di dalam negeri, seperti South China Morning Post.

Selain itu, Alibaba juga mempunyai saham di media sosial populer masyarakat China yaitu Weibo. 

Ekspansi ke bisnis media Jack Ma, kenapa pemerintah China tidak suka?

Melansir laman Reuteurs, Selasa (16/3/2021) dengan memiliki beberapa media maka Alibaba dikhawatirkan bakal punya pengaruh terlalu besar yang bisa mengganggu agenda pemerintah China.

Sebelumnya diberitakan, pihak pemerintah China telah melakukan investigasi sejak Desember 2020 terkait dugaan praktik monopoli yang dilakukan Alibaba.

Kabar terbarunya, pihak regulator anti monopoli sudah mempertimbangkan untuk menjatuhkan denda sebesar lebih dari USD 975 juta atau Rp 14 triliun ke Alibaba. 

Salah satu tuduhan kepada Alibaba yakni melarang para merchant di situsnya untuk mendaftar di platform toko online yang lain.

Riwayat denda ini bukan omong kosong belaka. Sebelumnya perusahaan chip Qualcomm sudah pernah kena denda dengan besaran yang sama pada tahun 2015 terkait praktik anti kompetisi.