Bitcoin El Salvador, Mengalami Penolakan di Berbagai Negara

President El Salvador Nayib Bukele mengumumkan melalui video pada 05 Juni 2021 bahwa bitcoin menjadi alat pembayaran yang sah  dan mengalami sedikit perdebatan pada tanggal 08 Juni, dimana para deputi menyetujui undang-undang dengan perselisihan yang panjang di tengah malam.

El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang akan menerima bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, namun berpotensi berisiko bagi komunitas ekspatriatnya yang besar untuk mengirim uang kembali ke rumah.

Bukele menginformasikan bahwa langkah selanjutnya akan berlaku pada bulan September, sebagai cara untuk mencegah kerugian jutaan dollar dalam biaya transaksi pengiriman uang dari luar negri.

Awal bulan ini, El Salvador telah menyetujui Undang-Undang yang mengizinkan uang kripto diterima sebagai tender untuk semua barang dan jasa bersamaan dengan dolar AS mata uang nasionalnya.

RUU ini adalah inisiatif dari presiden Nayib Bukele yang mendapat kecaman dalam dan luar negeri karena bergerak untuk memperkuat cengkraman kekuasaan yang diajukan kepada anggota parlemen dalam waktu 24 jam.

Undang-undang tender legal, seperti AS hanya menentukan mata uang apa yang membebaskan hutang termasuk pembayaran pajak. UU ini dipaksa untuk menghapus kebebasan memilih dan penggunaan mata uang untuk semua transaksi, termasuk pembelian sehari-hari seperti bahan makanan.

Baca Juga: Saham Coca-Cola Rugi $4 miliar, Sebab Ronaldo Menyingkirkan Coca-Cola

Menurut data Bank Dunia, El Salvador telah menerima lebih dari $ 5,9 miliar pada tahun 2020, dari warga yang telah tinggal di luar negeri, terutama Amerika Serikat.

Ini menjadikan El Salvador menjadi Negara Amerika Latin yang menerima uang paling banyak dari diasporanya sebagai presentasi ekonominya.

IMF telah melihat kekhawatiran bahwa langkah El Salvador ini akan menimbulkan sejumlah masalah ekonomi makro, keuangan dan hukum yang memerlukan analisis yang cermat.

Salah satu the country's Chamber of Commerce and Industry pada minggu lalu telah menemukan bahwa 9,4 % komunitas bisnis lebih memilih bitcoin agar tetap opsional, 93,2% karyawan lebih  suka jika mendapatkan gaji dalam bentuk dolar, dan 82,5% menggunakan bitcoin greenback untuk pengiriman uang.

“Keputusan EL Salvador ini untuk membuat tender legal bitcoin adalah eksperimen berkelanjutan yang bisa berhasil jika volatilitas bitcoin terus menurun” kata Edward Moya, analis pasar di Broker.

Manuel Orozo, direktur Pusat Migrasi dan Stabilisasi Ekonomi Washington, menyoroti bahwa bitcoin seperti cryptocurrency lainnya yang tidak memiliki kontrol keamanan yang kuat dan sangat salah untuk menganggap tidak akan ada biaya transaksi.
bitcoin


“El Salvador kemungkinan masih akan menggunakan metode tradisional dalam pengiriman uang hingga bitcoin dapat menjadi aset yang stabil” Ucap Moya.

Baca Juga: Strategi Marketing Tokopedia Tumbuhkan Minat Belanja Online 

Sebelumnya Bank dunia sudah menolak permintaan bantuan El Salvador untuk mengadopsi bitcoin sebagai mata uang dengan alasan kekurangan lingkungan dan transparansi.

El Salvador pun tidak memiliki kepolisian bitcoin dan tidak pernah mampu mengerahkan kekuatan bebas korupsi untuk mengawasi setiap transaksi komersial.

Bitcoin juga dikritik oleh regulator karena potensinya yang ilegal terutama dalam pencucian uang yang didapat dari kegiatan kriminal dan pendanaan terorisme.