NEWS

Grab Ciptakan Teknologi Geofencing Guna Mencegah Kerumunan Driver

Wellcode.IO team | 18 SEP 2020
Baru-baru ini, perusahaan ride hailing, Grab menciptakan teknologi geofencing agar para mitra driver tetap menjaga jarak untuk kesehatan mereka.

Teknologi geonfencing ini bisa mendeteksi serta memberikan peringatan kepada mitra pengemudi yang sedang berkumpul di satu area.

Teknologi tersebut bisa jadi bantuan terhadap pemerintah dan masyarakat DKI Jakarta sehingga bisa beradaptasi dengan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total Kedua.

Geofencing diciptakan untuk proses pengawasan mitra


teknologi grab kepada driver.jpg 21.6 KB

Uun Ainurofiq, selaku Director of Government Affairs & Strategic Collaborations Grab Indonesia, mangatakan lewat teknologi ini, pihaknya ingin setiap orang dapat terlindungi.

"Teknologi geofencing yang telah kami manfaatkan sejak awal Grab beroperasi, kami terapkan untuk membantu proses pengawasan mitra pengemudi di lapangan ini mulai Senin, 14 September lalu,"

Penerapan geofencing merupakan  solusi inovatif dalam mendeteksi GPS mitra pengemudi yang berkumpul dalam satu lokasi. Sistem akan langsung memberikan peringatan kepada mereka.

"Mitra pengemudi yang terdeteksi berkerumun akan menerima peringatan melalui pesan teks atau pop-up di aplikasi mitra pengemudi mereka."

Selain teknologi geofencing, Grab melakukan beberapa inisiatif untuk membantu masyarakat


pengemudi grab dan penumpang.jpg


Hal tersebut dilakukan Grab agar mitra pengemudi dan para pelanggan bisa terlindungi dari sebaran virus COVID-19 yang sedang melanda Indonesia dan dunia.

Baca Juga: Mau Sukses? Ini Dia Modal Utama Berbisnis yang Mesti Diketahui!

Makanya, Grab selain manfaatkan tekonlogi geofencing, melakukan juga beberapa langkah inisiatif untuk cegah penyebaran virus Corona di Jakarta.

Komunikasi lewat aplikasi serta media sosial

Aturan tersebut disosialikasikan Grab lewat pesan di aplikasi mitra pengemudi untuk menghadapi PSBB Jilid 2 dan peringaktan driver untuk menghindari kerumunan lebih dari 3 orang.

Tambahkan kode etik dan sanksi

Apabila mitra pengemudi yan tak gunakan masker dan masih berkumpul pada satu titik, akan diberikan sanksi penonaktifan akun mitra pengemudi selama 14 hari setelah peringatan pertama.

Menugaskan personel langsung ke lapangan

Untuk melancarkan peraturan yang sudah diterapkan oleh Grab, nantinya akan ada patroli yang dilakukan personel pengawasan terhadap para mitra pengemudi untuk menegur atau mengedukasinya .

Memberikan santunan bagi mitra pengemudi yang terkena COVID-19

Santunan kepada mitra pengemudi yang terkena COVID-19 tentunya dilakukan Grab dengan tujuan agar tetap fokus melakukan isolasi mandiri selagi menunggu masa penyembuhan.

Baca Juga: Mantap! UMKM Tetap Bayar Pajak Meski Dikasih Insentif

Nah, itulah langkah Grab untuk manfaatkan teknolo sebagai perusahaan yang bertanggung jawab untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Jakarta.
 

You may also like

TAX

PPN atas Pembelian Agunan : Apa, Bagaimana, dan Dampaknya terhadap Wajib Pajak?

Taxsam.co Team | 29 SEP 2023

TAX

Terima Fasilitas Kesehatan dari Kantor Kena Pajak Nggak, Ya?

Taxsam.co Team | 22 SEP 2023

TAX

Pajak Judi Online di Indonesia? Mungkin Nggak, Sih?

Taxsam.co Team | 22 SEP 2023