TECH
Wow! Honor Bakal Dijual 212 Triliun
Huawei berencana menjual Honor dengan harga 100 miliar Yuan kepada konsorsium yang dipimpin oleh distributor ponsel Digital China dan pemerintah kota Shenzhen yang menjadi lokasi markasnya.
Hal tersebut dikatakan seorang sumber yang familiar dengan isu ini. Sebelumnya Huawei dikabarkan akan menjual Honor kepada Xiaomi.
Hal tersebut dikatakan seorang sumber yang familiar dengan isu ini. Sebelumnya Huawei dikabarkan akan menjual Honor kepada Xiaomi.
Baca Juga: Persiapan Melakukan Stock Opname Bagi Pebisnis
Rencana Huawei menjual bisnis ponsel terjangkaunya didorong oleh pembatasan yang ditetapkan pemerintah Amerika Serikat yang membuat Huawei kesulitan mendapat pasokan komponen.
Mereka pun akan fokus pada ponsel high-end dan bisnis korporat, seperti dikutip dari Reuters (7/11/2020).
Honor akan menyerahkan semua aset kepada pemilik baru
Seorang sumber mengatakan Huawei juga tidak melihat tanda-tanda akan ada perubahan pandangan pemerintah AS yang menganggap Huawei sebagai risiko keamanan meski akan ada presiden baru.
Penjualan bisnis Honor akan mencakup semua aset, termasuk merek, divisi riset dan pengembangan dan manajemen supply chain.
Pemegang saham mayoritas di Honor, siapa?
Digital China yang dulunya distributor utama Honor akan menjadi salah satu dari dua pemegang saham teratas Honor Terminal dengan memegang 15% saham.
Honor Terminal sendiri dibentuk pada April lalu dan sepenuhnya dimiliki oleh Huawei. Digital China berencana untuk membiayai pembelian bisnis Honordari Huawei dengan pinjaman dari bank.
Baca Juga: Akses Belum Merata, Tapi Pengguna Internet Meningkat
Mereka juga akan ditemani oleh tiga bank investasi yang disokong oleh pemerintah kota Shenzhen, dan masing-masing akan memiliki saham 10% hingga 15%.
Apa tujuan Honor setelahnya setelah melakukan penjualan perusahaan?
Setelah penjualan ini, Honor berencana untuk menjaga tim manajemen dan pegawainya yang berjumlah 7.000 orang serta akan go public dalam waktu tiga tahun.
"Ini terlihat sangat drastis terutama karena merek Honor sangat melengkapi portofolio smartphoen Huawei,"
Baca Juga: Program Digital UMKM di Masa Pandemi COVID-19
"Sinergi yang menarik dengan calon pembeli bisa jadi bisnis IoT Honor, yang bisa melihat potensi kenaikan," kata Vice President of Mobility Canalys Nicole Peng.
Huawei pertama kali membentuk Honor pada tahun 2013, tapi bisnisnya beroperasi secara terpisah. Divestasi ini berarti Honor tidak lagi menjadi subjek sanksi yang diterapkan pemerintah AS.