NEWS
Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan, Dubes RI untuk Panama Tawarkan Impor dari Nikagarua
Sejak Sabtu (23/1/2021) para pedagang daging sapi yang mogok sudah sepenuhnya berjualan. Informasi tersebut dipastikan dari Ketua Harian Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), Asnawi.
"Besok pedagang sudah mulai berdagang sepenuhnya. Hari ini hanya di beberapa pasar saja," kata Asnawi, melansir liputan6.com, Sabtu (23/1).
Asnawi melanjutkan, seluruh pedagang sapi sebenarnya sudah diimbau untuk kembali berjualan sejak Jumat (22/1). Tapi masih ada saja yang mogok berjualan, presentasenya sekitar 50%.
"Kemarin (Jumat, red) hanya di beberapa pasar saja (yang jualan). Jika dipersentase hanya berkisar 40-50% yang tersebar di beberapa tempat di Jabodetabek," ucapnya.
Harga daging sapi impor dari Australia, alami kenaikan
Namun harga daging di pasaran bakal mengalami kenaikan, pasalnya Kementerian Pedagangan (Kemendag) mengungkap ada kenaikan harga dari importir Australia.
Hal tersebut diamini oleh Sekertaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Suhanto. Dirinya mengatakan harga sapi hidup di Australia mengalami kenaikan.
Hal tersebut diamini oleh Sekertaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Suhanto. Dirinya mengatakan harga sapi hidup di Australia mengalami kenaikan.
Baca Juga: Kabar Gembira! Bantuan UMKM 2021 Segera Disetujui, Begini Cara Daftarnya
Menurut informasi, biasanya harga daging sapi hidup US$ 2,8 atau sekitar Rp 39.200 per kg, menjadi US$ 3,78 atau Rp 52.900 per kg (kurs Rp 14.000/US$).
"Kami dapat informasi menurut importir dari negara asal di Australia mereka membeli juga mengalami kenaikan yang 6 bulan lalu masih sekitar US$ 2,8 per kg berat hidup, saat ini harga di kisaran US$ 3,78 per kg," kata Suhanto dikutip dari akun YouTube Kemendag, Senin (25/1).
Dubes RI untuk panama tawarkan impor dari Nikaragua
Di tempat terpisah, Duta Besar RI untuk Panama merangkap Honduras-Kosta Rika-Nikaragua, Sukmo Harsono mengatakan, Nikagarya bisa jadi alternatif impor daging daripada Australia.
Baca Juga: Bantu Pulihkan UMKM, Kemenparekraf Gandeng Kemenkop untuk Kolaborasi
Ia menyebut langkah ini sebagai solusi terbaik mengatasi kelangkaan daging di pasaran imbas pedagang modok 3 hari.
"Mogoknya Pedagang akibat harga daging sapi terlalu tinggi adalah sebagai pressure bahwa Indonesia ketergantungan impor sapi hidup atau daging beku dari Australia (dan India daging kerbau)."
"Sementar itu, pasokan dalam negeri yang belum stabil merugikan para user akhir," kata Sukmo Harsono dalam keterangannya, dikutip dari viva.com, Senin (25/1/2021).
Baca Juga: Pedagang Sapi Se-Jabodetabek Bakal Mogok Jualan Mulai Hari Ini, Kenapa?
Sukmo melanjutkan, Indonesia harus melihat potensi Nikaragua untuk menjadi sumber impor daging sapi beku. Di Amerika Tengah, Nikagarua sudah terkenal sebagai pengeskpor daging sapi terkemuka.
Kata Sukmo, daging sapi Nikaragua sudah diakui sebagai salah satu daging dengan kualitas terbaik di Amerika Latin.
Kondisi terakhir setelah pedagang daging sapi mogok berjalan
Dikutip detikcom, pada Jumat (22/1) pedagang daging sapi masih mogok berjualan yang ditemui pada Pasar Bukit Pamulang 2 dan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan.
Menurut informasi dari Izul, seorang pedagang ikan, mengatakan pedagang sapi baru akan berjualan pada hari Sabtu (23/1).
"Mereka mogok, ini hari ketiga. Dari pagi hari ini nggak ada yang jualan. Besok katanya mulai jualan," katanya, Jumat (22/1/2021).
Baca Juga: Astaga! 20.000 Warteg Jabodetabek Bakal Tutup, Apa Penyebabnya?
Artinya, mulai hari ini, Senin (25/1) aktvitas di kedua pasar tersebut sudah kembali normal. Sebelumnya, ketua APDI, Asnawi mengumumkan para pedagang untuk kembali berjualan sejak Jumat.
"Dengan ini kami mengimbau kepada teman-teman pedagang daging mohon kiranya besok dapat berdagang kembali. Hari Jumat 22 Januari 2021 sudah berdagang kembali," bunyi surat imbauan APDI.